| dc.description.abstract | Kegiatan inventarisasi hutan, yang lebih dikenal dengan istilah risalah hutan untuk hutan tanaman di pulau Jawa dilakukan untuk mengetahui keadaan hutan termasuk potensi tegakan hutan didalamnya. Inventarisasi hutan periodik membutuhkan biaya, tenaga dan waktu yang cukup besar apabila dilakukan secara sensus. Oleh karena itu, diperlukan teknik sampling dalam menduga potensi tegakan yang memberikan keuntungan, terutama apabila populasi yang diukur cukup besar, antara lain biaya, tenaga dan waktu yang dibutuhkan lebih kecil selain data yang diperoleh akan lebih teliti.
Jati, sebagai salah satu komoditi bahan baku kayu yang terbilang mahal saat ini sangat rawan terhadap perambahan. Oleh karena itu, penting kiranya untuk dilakukan kegiatan inventarisasi secara berulang untuk mengetahui perubahan terhadap potensi tegakan sehingga Perum Perhutani sebagai pihak pengelola dapat mengetahui potensi tegakan jati yang up to date secara cepat dan efisien dalam rangka pengelolaan yang lebih baik.
Tree sampling, sebagai salah satu metode inventarisasi alternatif telah diujicobakan penerapannya di beberapa jenis tegakan hutan tanaman. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa tingkat efisiensi metode tree sampling lebih tinggi dari metode konvensional yang digunakan Perum Perhutani untuk menduga potensi tegakan jati. | id |