Show simple item record

dc.contributor.advisorBuono, Agus
dc.contributor.advisorSeminar, Kudang Boro
dc.contributor.advisorSyafi'i, M Arief
dc.contributor.authorMustaffa, Bachtiar Andy
dc.date.accessioned2023-12-19T04:13:12Z
dc.date.available2023-12-19T04:13:12Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133006
dc.description.abstractSecara sederhana, kartografi adalah cara membuat dan studi dari peta beserta semua aspek- aspeknya. Proses ini, jika dikerjakan secara manual mempunyai beberapa kekurangan diantaranya, faktor waktu, biaya, membuka peluang terjadinya kesalahan yang disebabkan faktor human error dalam pemberian simbol/warna, kesulitan dalam merevisi peta, dan lain-lain. Dengan menerapkan konsep desktop cartography (kartografi yang memanfaatkan komputer) untuk menutupi berbagai kekurangan tersebut, Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (PDKK - Bakosurtanal) mengembangkan suatu basis data terpadu yang mampu menyimpan dan mengelola data spasial serta dapat dimanfaatkan oleh beberapa pengguna pada saat yang bersamaan. Data ini dikemas dalam model data S-57 dan AUSLIG (Australian Surveying and Land Information Group). Sehubungan dengan itu, maka perlu dibuat suatu interface dan program aplikasi yang mampu melakukan proses kartografi secara automatis untuk memanfaatkan data spasial kelautan tersebut. Dan proses ini merupakan suatu bagian dari sistem keseluruhan yang bertanggungjawab terhadap output yang ditampilkan. Metode yang digunakan untuk membangun program aplikasi ini adalah Model Linear Sekuensial. Selain pembuatan program utama, juga dibuat beberapa file yang dipakai untuk mendukung kerja program utama. File-file tersebut diantaranya adalah, beberapa file pustaka (library) yang dipakai untuk mengenali obyek, file font piktorial untuk keperluan simbol, serta dilakukan modifikasi file Mapinfow.pen dari perangkat lunak MapInfo Professional 6.0 untuk menambah bentuk-bentuk garis. Sedangkan pada perancangan, sebagai input digunakan data hasil query dari basis data utama yang berupa data generik yang tidak mempunyai tampilan kartografis. Data input ini akan diproses melalui tiga lapis identifikasi yaitu, identifikasi kelas obyek, identifikasi bentuk geometri, dan identifikasi atribut serta diakhiri dengan simbolisasi berdasarkan karakteristik obyek-obyek terpilih. Hasilnya adalah suatu tampilan visual kartografis berdasarkan obyek-obyek terpilih dari S-57 dan AUSLIG. Program yang dibangun digunakan untuk kepentingan pembuatan peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI). Program ini mengenali 151 macam obyek yang terbagi menjadi 12 obyek S-57 dan 139 obyek AUSLIG, serta dilengkapi dengan Daftar Simbol dan sebuah program penambah kolom atribut secara automatis obyek AUSLIG.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePrototype automasi kartografi peta lingkungan pantai Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record