Show simple item record

dc.contributor.advisorSarma, Ma'mun
dc.contributor.advisorBudiharsono, Sugeng
dc.contributor.authorSari, Dian Kartika
dc.date.accessioned2023-11-21T23:32:31Z
dc.date.available2023-11-21T23:32:31Z
dc.date.issued2023-11-22
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132509
dc.description.abstractBerdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki jumlah pelaku UMKM sebanyak 65,5 juta unit pada tahun 2019. Jumlah tersebut setara dengan 99,99% dari total keseluruhan unit usaha yang ada di Indonesia. Besarnya jumlah pelaku usaha UMKM ini tidak lepas dari perkembangan teknologi dimana penjualan tidak hanya dilakukan secara konvensional namun juga dapat dilakukan secara Online melalui media sosial dan e-commerce. Nielsen Indonesia mencatat kenaikan jumlah pengguna e-commerce dari 17 juta orang di tahun 2020 menjadi 32 juta di tahun 2021, hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna e-commerce terbesar di dunia pada tahun 2021. Dalam perkembangannya proses kewirausahaan secara digital sangat didukung oleh mulai terbangunnya ekosistem digital nasional. Pemerintah pusat maupun daerah gencar memberikan dorongan agar pelaku UMKM dapat berkontribusi dan onboarding ke dalam ekosistem digital, sehingga dapat terjadi peningkatan daya saing dan value penjualan produk. Namun beberapa permasalahan kerap terjadi pada hampir seluruh pelaku UMKM, yaitu terkait permodalan serta bagaimana upaya agar usaha yang telah dibangun dapat bertahan, berdaya saing serta dapat naik skala (scale up). Penelitian ini dilakukan di Kota Bekasi dan berfokus kepada UMKM makanan minuman. Sebagai salah satu kota yang memiliki berbagai keunggulan dalam usaha UMKM makanan minuman, Bekasi masih memiliki hambatan dalam pengelolaan UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik UMKM makanan minuman di Kota Bekasi, faktor internal dan eksternal dalam pengelolaan UMKM makanan minuman di Kota Bekasi serta merumuskan strategi pemerintah dalam pengembangan UMKM makanan minuman pada era digital di Kota Bekasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam serta pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh dari regulasi kebijakan, publikasi instansi terkait, buku, jurnal serta sumber literatur lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Bekasi memiliki keunggulan pada sub faktor kekuatan. Dari hasil penilaian matriks SWOT didapat 7 alternatif strategi, dimana setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode AHP, Alternatif strategi dengan poin tertinggi adalah terkait pembentukan ekosistem bisnis digital bagi UMKM. Kata kunci: Ekosistem Bisnis Digital, UMKM, SWOT, AHPid
dc.description.sponsorshipPusbindiklatren Bappenasid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pemerintah Kota Bekasi Dalam Pengembangan UMKM Makanan Minuman Pada Era Digital di Kota Bekasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBisnis Digitalid
dc.subject.keywordUMKMid
dc.subject.keywordSWOTid
dc.subject.keywordAHPid
dc.subject.keywordDigital Business Ecosystemid
dc.subject.keywordMSMEid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record