Show simple item record

dc.contributor.advisorSyaukat, Yusman
dc.contributor.advisorHidayat, Nia Kurniawati
dc.contributor.authorAzizah, Irma Novita Nur
dc.date.accessioned2023-11-15T09:05:32Z
dc.date.available2023-11-15T09:05:32Z
dc.date.issued2023-11-15
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132400
dc.description.abstractPeranan dari sektor pertanian tidak hanya dapat dilihat dari produk primer saja, namun juga dapat dilihat dari produk turunan pertanian yang melibatkan sektor industri pengolahan dan perdagangan. Salah satu contoh dari produk turunan hasil pertanian adalah pakaian jadi yang berbahan baku kapas pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT). TPT telah menjadi komoditas ekspor utama Indonesia selama bertahun-tahun. Pada tahun 2020 Industri TPT berkontribusi sebesar 6,8% dari total ekspor non migas dan menjadi sektor kelima terbesar pada sektor industri pengolahan (Kemenperin 2021). Industri pakaian jadi memiliki kontribusi yang cukup besar yaitu sebesar 5,17% dari total ekspor seluruh komoditas nonmigas Indonesia. Industri TPT Indonesia khususnya industri pakaian jadi masih memiliki beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi daya saing pakaian jadi Indonesia. Industri pakaian jadi Indonesia masih mengandalkan kapas impor sebagai input utamanya karena produksi kapas domestik belum mampu menutupi kebutuhan kapas dalam negeri. Masalah ketenagakerjaan seperti produktivitas tenaga kerja, kenaikan upah tenaga kerja, dan pemutusan hubungan kerja massal juga menjadi kendala peningkatan daya saing pakaian jadi Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis daya saing pakaian jadi Indonesia di pasar tujuan utama, 2) Menganalisis dampak input kapas dan tenaga kerja serta faktor-faktor lain terhadap kinerja ekspor pakaian jadi Indonesia ke pasar internasional. Penelitian menggunakan data panel yaitu data time series tahun 2007-2021 pada enam negara tujuan ekspor utama yaitu Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Kanada, Inggris, Cina. Metode analisis pertama yang digunakan adalah Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk melihat keunggulan komparatif komoditas pakaian jadi Indonesia di negara tujuan utama. Selanjutnya Export Product Dynamic (EPD) dan Diamond porter digunakan untuk melihat keunggulan kompetitif pakaian jadi Indonesia di negara tujuan utama. Analisis terakhir menggunakan regresi data panel digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing pakaian jadi Indonesia. Studi ini menemukan bahwa pada periode 2007-2021 Indonesia memiliki keunggulan komparatif tertinggi di Kanada dan terendah di Jepang. Indonesia memiliki keunggulan kompetitif rendah dan posisi pasar pakaian jadi Indonesia mengalami perubahan pada tiga periode tahun yang berbeda di enam negara tujuan utama. Sementara hasil regresi data panel diketahui bahwa nilai impor input kapas, domestik, PDB per kapita negara tujuan ekspor, dan Nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor pakaian jadi Indonesia yang mengartikan bahwa jika terdapat peningkatan pada variabel-variabel tersebut maka akan berdampak pada peningkatan ekspor pakaian jadi, sedangkan nilai input kapas domestik dan produktivitas tenaga kerja industri pakaian jadi Indonesia memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ekspor pakaian jadi Indonesia ke negara tujuan utama.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Daya Saing serta Dampak Input Kapas dan Tenaga Kerja terhadap Ekspor Pakaian Jadi Indonesia di Negara Tujuan Utamaid
dc.title.alternativeThe Impact of Cotton Input and Labor on the Indonesian Apparel Exports in Main Destination Countriesid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcottonid
dc.subject.keywordproductivityid
dc.subject.keywordlaborid
dc.subject.keywordcompetitivenessid
dc.subject.keywordpanel data regressionid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record