Show simple item record

dc.contributor.advisorNeyman, Shelvie Nidya
dc.contributor.advisorKustiyo, Aziz
dc.contributor.authorGinting, Ferraro S. Octora
dc.date.accessioned2023-11-15T08:33:10Z
dc.date.available2023-11-15T08:33:10Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132382
dc.description.abstractMetode keamanan proses transmisi data telah berkembang pesat seiring dengan berkembangnya ilmu kriptografi. Kriptografi dapat memberikan layanan keamanan yang mencakup aspek keamanan seperti kerahasiaan, integritas data, otentikasi dan non-penyangkalan. Kriptografi modern menggunakan kunci yang harus dirahasiakan untuk mengatasi masalah keamanan kriptografi. Permasalahan dalam penggunaan kunci yang sama oleh dua entitas yang saling berkomunikasi dalam pertukaran pesan adalah cara pendistribusian kunci tersebut. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan kriptografi kunci publik, yang memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan aman tanpa kunci rahasia bersama. Tanda tangan digital adalah penerapan kriptografi kunci publik. Saat mengakses dokumen digital penting, perlu dilakukan verifikasi tanda tangan yang diberikan. Implementasi tanda tangan digital selalu memerlukan fungsi hash. Fungsi hash yang digunakan pada penelitian ini yaitu SHA-256, SHA-384 dan Tiger. Federal Information Processing Standards (FIPS) yang menetapkan standar kriptografi untuk tanda tangan digital adalah Digital Signature Standard (DSS). Algoritma yang termasuk dalam DSS adalah Digital Standard Algorithm (DSA), Ron Rives, Adi Shamir, dan Leonard Adleman (RSA) dan Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). Pengujian kinerja ketiga algoritma dilakukan dengan membuat aplikasi menggunakan bahasa pemrograman komputer C++. Implementasi program menggunakan perpustakaan kelas C++ untuk skema kriptografi yaitu Crypto++ Library 5.6.0. Perpustakaan kelas yang digunakan di kelas berfungsi untuk tanda tangan digital. Pada penerapan tanda tangan digital yang dihasilkan, dilakukan pengujian dengan menggabungkan masing-masing algoritma fungsi hash dengan masing-masing DSS untuk membandingkan kinerjanya dari segi waktu dan penggunaan memori. Terhadap hasil pengujian tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan fungsi hash Tiger dan algoritma DSA merupakan kombinasi terbaik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMathematics and Natural Sciences - Computer Scienceid
dc.titleAnalisis implementasi digital signature standard menggunakan fungsi hash sha-256, sha-384 dan tigerid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCryptographyid
dc.subject.keywordDigital signatureid
dc.subject.keywordHash functionsid
dc.subject.keywordCrypto++ libraryid
dc.subject.keywordAnovaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record