Show simple item record

dc.contributor.advisorHandoko
dc.contributor.advisorKoesmaryono, Yonny
dc.contributor.authorSaleh, M. Taufik
dc.date.accessioned2023-11-14T04:22:30Z
dc.date.available2023-11-14T04:22:30Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132111
dc.description.abstractPertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama iklim. Di antara unsur-unsur iklim yang berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah suhu udara dan panjang hari (photoperiod). Tanaman kelapa sawit merupakan jenis tanaman netral atau tidak responsif terhadap panjang hari, schingga konsep yang umum digunakan untuk menjelaskan perkembangannya dapat diduga berdasarkan konsep Thermal Unit tanpa memperhatikan photoperiod. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menghitung nilai Thermal Unit laju emisi pelepah daun tanaman bibit kelapa sawit yang diberi perlakuan nitrogen dan ketersediaan air. Hipotesa yang digunakan adalah Thermal Unit tidak dipengaruhi oleh perlakuan pemupukan nitrogen dan ketersediaan air. Penelitian lapang dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Tropika SEAMEO-BIOTROP, Bogor. Penelitian menggunakan Rancangan Faktorial dengan metode Rancangan Acak Lingkungan (RAL). meliputi dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor perlakuan terdiri dari pemupukan nitrogen dengan taraf dosis tanpa pupuk N (NO), 5 gram N/bibit (N1), dan 10 gram N/bibit (N2), serta ketersediaan air irigasi dengan dosis 25% (A1). 50% (A2) dan 100 % (A3) dari kapasitas lapang tanah bibit.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air mempengaruhi emisi pelepah daun, sedangkan pupuk nitrogen maupun interaksi antara faktor air dan nitrogen tidak berpengaruh nyata terhadap emisi pelepah daun. Namun demikian, faktor ketersediaan air dan nitrogen serta interaksinya tidak menunjukkan pengaruhi yang nyata terhadap variasi nilai Thermal Unit cruisi pelepah daun. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu Thermal Unit tidak dipengaruhi oleh perlakuan pemupukan nitrogen dan ketersediaan air. Nilai Thermal Unit yang dibutuhkan tanaman bibit kelapa sawit untuk setiap cmisi pelepah daun rata-rata sebesar 381.1 hari°C. Nilai Thermal Unit tersebut dicapai pada suhu rata-rata tiap cmisi pelepah sebesar 25,5°C dan dalam periode rata-rata tiap emisi pelepah daun selama 36,2 hari. Laju emisi pelepah daun dapat ditentukan berdasarkan perhitungan Thermal Unit. Rata-rata waktu yang diperlukan tanaman bibit kelapa sawit umur 9-14 bulan untuk setiap pertambahan pelepah daun adalah lima minggu dan rata-rata pertambahan pelepah daun tiap bulan berdasarkan tingkat ketersediaan air berkisar antara 0.64 -0.84 pelepah/bulan. Hasil pengamatan emisi pelepah dan umur taksa pelepah daun bibit kelapa sawit dengan ketersediaan air 25%, 50% dan 100% dari kapasitas lapang berkisar antara 3.2-4.2 pelepah dan 36.8-48.5 hari, Jumlah kumulatif emisi pelepah daun tersebut terjadi dalam waktu 155 hari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcGeophysicsid
dc.subject.ddcThermalid
dc.titleThermal unit laju emisi pelepah daun tanaman bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada perlakuan nitrogen dan ketersediaannyaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record