Show simple item record

dc.contributor.advisorGandaseca, Seca
dc.contributor.authorNajib, Ainun
dc.date.accessioned2023-11-14T03:12:48Z
dc.date.available2023-11-14T03:12:48Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132070
dc.description.abstractDengan posisi di bawah garis khatulistiwa, Kalimantan memiliki tekanan panas yang relatif lebih tinggi dibandingkan Pulau Jawa. Pekerja tidak hanya akan merasa tidak nyaman saat bekerja pada Kondisi tersebut, tetapi juga memungkinkan terjadinya penurunan kebugaran dan produktivitas kerja Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan makanan dan air minum yang cukup sangat dianjurkan, dengan harapan dapat menjaga kesehatan dari pekerja tersebut. Konsumsi air dan makanan diperlukan untuk mengganti energi yang dikeluarkan selama bekerja. Oleh karena itu dibutuhkan perimbungan antara energi yang dikeluarkan dengan makanan dan minum yang dikonsumsi (Piliang dan Djojoscebagio, 1996). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi konsumsi makanan dan air minum yang cukup bagi pekerja. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengukur denyut jantung pekerja selama bekerja. Sebelum penelitian dimulai, pekerja melakukan step test dengan menaiki dan menuruni kotak setinggi 40 cm dengan siklus 0, 10, 15, 20, 25 siklus/menit. Tujuan step test ini adalah mengetahui persamaan regresi denyut jantung dengan siklus step test Data denyut jantung dihitung jumlah energinya dengan menggunakan persamaan: Eg(0,0163 x W x Nx H)+ 1,2 serta dikalikan 4,2 untuk mengubah satuan dari kalori ke joule. Pengukuran tekanan panas dilakukan setiap 30 menit sekali, mulai pukul 07:00-16:00 WITa dengan tiga kali pengulangan. Alat yang digunakan adalah Quest Temp 10 Area Heat Stress Monitor dan parameter yang digunakan adalah Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) sebagai indeks dari tekanan panas pada lingkungan kerja. Angka kecukupan energi yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan pada masing- masing kelas umur dan jenis kelamin, Pertama, dilakukan perhitungan nilai BMR (Basal Metabolic R). Perkiraan nilai BMR cukup dilakukan dengan indeks berat badan yang dipakai sebagai peubah yang berpengaruh (FAO/WHO/UNU, 1985). Selanjutnya nilai BMR yang didapatkan kemudian digunakan untuk menaksir Angka Kecukupan Energi (AKE) bagi orang dewasa secara kasar dan cepat dapat menggunakan angka patokan. Penentuan proporsi konsumsi air minuun yang optimal didasarkan pada tekanan panas (WBGT) lokasi kerja dan tingkat beban kerja dari masing-masing jenis pekerjaan. Proponi konsumsi air minum yang optimal dapat diketahui dengan menggunakan Standar Metode Pas USARIEM (US Army Research Institute of Environmental Medicine). Selain itu juga dilakukan pengamatan dan perhitungan terhadap menu makanan dan air minum yang dikonsumsi pekerja setiap harinya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcForest Productsid
dc.titleTingkat kebutuhan makanan dan air minum bagi pekerja di PT.ITCI Kartika Utama,Kalimantan Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordenergy adequacy figureid
dc.subject.keywordwater consumption for workersid
dc.subject.keywordfood consumption for workersid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record