Evaluasi bangunan jalan hutan pendidikan gunung walat
Abstract
Jaringan jalan yang terdapat pada HPGW menurut susunan lapisan perkerasannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jalan makadam dan jalan aspal. Jalan setapak yang diperkeras maupun ang tidak diperkeras merupakan bagian dari jaringan jalan yang terdapat di kawasan HPGW
Spesifikari jalan pada jalan makadam maupun jalan aspal memiliki lebar permukaan jalan ang diperkeras sebesar 2,5 3,16 m Lebar jalan ini hanya dapat dilalui satu jalur lalu lintas yang - mayebabkan digunakannya bahu jalan apabila terjadi pertemuan dua kendaraan dari arah yang
erlainan.
Saluran samping yang terdapat pada HPGW menurut bahan pembuatnya terdiri dari saluran samping dengan beton dan sakuran samping tanpa perkerasavtanah. Saluran samping terdapat pada Antu atau dua sisi jalur pada setiap jalan. Rata-rata lebar dan dalam selokan sebesar 0.33 m dan 0,29 m
Jenis lapisan perkerasan jalan HPGW merupakan jenis makadam dengan lapisan ausnya menggunakan aspal. Terdapat bagian jalan yang belum mendapat perkerasan aspal seperti di daerab dekat Asrama menuju Camp Agroforestri. Konstruksi perkerasan jalan di lapangan menunjukkan telah
terjadinya perubahan susunan lapisan perkerasan akibat adanya beban yang mengenai jalan tersebut. Bangunan air yang terdapat di HPGW berupa jembatan dan gorong-gorong Kondisi jembatan cukup baik, tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar jembatan menjadi salah satu unsur perusak jembatan tetapi belum mengganggu fungsi jembatan sebagai saluran air Kondisi gorong-gorong
kurang baik dengan adanya tumbuhan liar dan sampah yang terdapat pada gorong-gorong tersebut
sehingga mengganggu dalam sistem pengaliran air.
Pada belokan jalan di HPGW memiliki pelebaran belokan sebesar 0,21,2 m dengan pemiringan belokan sebesar 1-3%. Nilai radius belokan yang diperoleh dari pengukuran sebesar 14 - 50 m, nilai ini berarti belokan yang ada merupakan belokan yang cukup tajam
Prosentase kemiringan pada selang kemiringan 0-10% adalah sebesar 54,54 %, pada selang chiringan diatas 10% adalh sebesar 45,46 % dan kemiringan diatas 15% adalah sebesar 64.38% Hasil ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, sekitar 65 % jalan tersebut tidaklah memenuhi
standar teknis jalan.
Salah satu metode pengukuran daya dukung tanah adalah melalui penilaian nilai CBR dengan menggunakan alat cone penetrometer Nilai CBR terendah yang diperoleh digunakan sebagai nilai asan bagi perencanaan tebal lapisan perkerasan yang akan dibuat Nilai CBR terendah yang peroleh pada jaringan jalan HPGW adalah sebesar 0,9 %. Nilai tersebut jika dikenversikun terhadap Chai daya dukung tanah menjadi sebesar 0,72 kg/cm² (0.8 CBR).
Collections
- UT - Forestry Products [2462]
