Show simple item record

dc.contributor.authorKhomsan, Ali
dc.contributor.authorRiyadi, Hadi
dc.contributor.authorFirdaus, Desiana
dc.contributor.authorAshari, Chica Riska
dc.date.accessioned2023-11-13T15:42:00Z
dc.date.available2023-11-13T15:42:00Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.isbn978-623-467-837-6
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131971
dc.description.abstractPertumbuhan anak dipengaruhi oleh faktor makanan (gizi) dan genetik. Sampai usia enam bulan, seorang anak bisa tumbuh dan berkembang hanya dengan mengandalkan ASI dari ibunya. Itulah sebabnya ASI dapat dikatakan sebagai makanan terlengkap di dunia. Setelah melewati usia enam bulan, anak harus mendapatkan makanan lain yang disebut MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). ASI sendiri tetap harus diberikan sampai anak berusia dua tahun. Konsep ASI eksklusif yakni memberikan ASI saja sampai anak berumur enam bulan memerlukan komitmen yang tinggi dari para ibu. Kesibukan karir menjadi penghambat utama bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya dengan sempurna. Di samping itu, ada pula ibu-ibu yang tidak bisa menyusui anaknya karena berbagai alasan seperti puting tidak keluar, produksi ASI kurang dll. Bayi sampai dengan usia 6 bulan umumnya memiliki pertumbuhan berat badan sesuai kurva standar. Perlambatan pertumbuhan kemudian mulai terjadi pada periode usia 6–24 bulan. Penyebabnya tak lain adalah pola makan yang semakin tidak memenuhi syarat gizi dan kesehatan. Pada usia 0–6 bulan ASI masih menjadi andalan sebagai makanan bayi dan oleh karena itu bayi di usia tersebut umumnya masih bertumbuh secara optimal. Konsumsi makanan yang buruk menyebabkan pertumbuhan anak-anak usia 6–24 bulan tidak bisa lagi mengikuti pola pertumbuhan yang seharusnya. Harapan orang tua untuk mempunyai anak yang gemuk dan montok adalah keliru. Lebih tepat kalau kita berharap agar anak-anak tumbuh sehat dan cerdas. Problem kegemukan di usia anak-anak dapat terbawa hingga dewasa. Pada individu dewasa kegemukan adalah faktor risiko munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung koroner. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherPT Penerbit IPB Pressid
dc.titleKonsumsi Pangan & Status Gizi Balitaid
dc.typeBookid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record