Intersepsi radiasi matahari, pertumbuhan dan produksi tanaman soba (Buchwheat-Fagopyrum esculentum Moench.)
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk diikuti oleh peningkatan kebutuhan bahan pangan berkarbohidrat terutama tepung. Impor biji gandum Indonesia bulan Januari sampai bulan Juli 1998 mencapai 1.9 juta ton. Untuk itu perlu tanaman alternatif sebagai penghasil tepung. Soba merupakan salah satu tanaman bahan baku tepung untuk membuat pancake, sup, bubur dan mie serta pernah dibudidayakan di Indonesia, waktu tanamnya singkat, produksi dan proteinnya tinggi serta sisa jeraminya dapat digunakan sebagai alas kandang ternak. Usaha untuk membudidayakan tanaman soba perlu pengkajian terhadap faktor iklim terutama radiasi matahari yang merupakan sumber energi untuk pertumbuhan dan produksi melalui proses fotosintesis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara populasi dan waktu tanam terhadap intersepsi radiasi matahari pada pertumbuhan dan produksi tanaman soba serta untuk mengetahui kapasitas fotosintesis tanaman soba. Penelitian dilakukan di Inlitbio Pacet Cianjur dengan ketinggian 1150 m dpl pada 107° BT dan 6°44' LS, pada bulan Juni sampai September 1999.
Percobaan dilakukan dengan rancangan split plot, setiap perlakuan dilakukan dengan dua kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah jumlah populasi tanaman (P) dimana P, (200 tanaman/m²), P₂ (100) tanaman/m³), P, (50 tanaman/m²), serta waktu tanam (W) dimana W, (bulan Juni - bulan Agustus 1999) dan W₂ (bulan Juli - bulan September 1999). Pengukuran dilakukan terhadap komponen agronomis,
radiasi matahari serta kapasitas fotosintesis dengan menggunakan portable IRGA.
Persentase intersepsi semakin meningkat dengan bertambahnya ILD sampai ILD mencapai maksimum,
kemudian menurun menjelang panen. Intersepsi radiasi maksimum pada P, sedangkan intersepsi radiasi
minimum pada P, Persentase transmisi radiasi matahari semakin menurun dengan meningkatnya ILD dan meningkat lagi menjelang panen. Transmisi radiasi matahari maksimum pada P, sedangkan transmisi radiasi matahari minimum pada P. Adanya perlakuan jumlah populasi dan waktu tanam yang berbeda menyebabkan perbedaan yang nyata terhadap intersepsi radiasi matahari, transmisi radiasi matahari, ILD tiap 1000 butir maksimum terdapat pada P, yaitu sebesar 31.5 g dan bobot biji minimum pada P, yaitu
dan produksi berat kering tanaman. Hasil panen biji tiap meter persegi maksimum diperoleh pada P, W sebesar 407.5 g m¹ sedangkan hasil minimum terdapat pada P3W, yaitu sebesar 161.6 g m. Bobot biji
sebesar 28.6 g. Pada tanaman soba kapasitas maksimum fotosintesis yang terukur adalah 21,78 µmol CO₂ m² s pada PAR 1650 µmol m's" sedangkan kapasitas respirasi yang terukur adalah -2.45 µmol CO₂ m² s'yaitu saat tidak ada radiasi matahari.