Pengembangan teknologi papan partikel dari inti kenaf, Hibiscus cannabinus L.
Abstract
Kebutuhan kayu semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Ketersediaan kayu bulat dengan diameter besar yang semakin terbatas dan diperparah dengan semakin terdegradasinya hutan mendorong pemanfaatan kayu secara efisien. Pemanfaatan secara efisien salah satunya adalah pengembangan teknologi papan komposit yang nantinya dapat menggantikan peran kayu bulat tersebut. Papan komposit adalah produk papan buatan yang terbuat dari bahan-bahan berlignoselulosa (limbah perkayuan, perkebunan, pertanian dan lain-lain) yang direkatkan dengan perekat sintetis serta melalui proses pengempaan.
Kenaf (Hibiscus cannabinus. L) adalah tanaman herba semusim yang cepat tumbuh, biasanya dipanen pada umur 125-140 hari. Tanaman ini termasuk dalam famili Malvaceae dengan tinggi mencapai 4 m dan diameter 35 mm. Kegunaan serat kenaf sangat bervariasi untuk berbagai keperluan diantaranya adalah karung goni, tekstil, karpet, pulp dan hardboard serta dalam industri perkapalan, industri kerajianan dan lain sebagainya. Setelah diambil seratnya kemudian menghasilkan hasil sampingan berupa inti kenaf yang hanya digunakan sebagai kayu bakar saja, belum dimanfaatkan untuk keperluan lain. Dalam satu hektar dapat dihasilkan inti kenaf kering udara (kadar air 15%) mencapai 6-8 ton (Sastrosupadi, 1984). Ini merupakan hasil sampingan yang cukup mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku papan partikel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk perekat dan penambahan parafin dalam berbagai kadar terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel inti kenaf yang dihasilkan. Pembuatan papan partikel dari inti kenaf ini meliputi penyiapan bahan, pemberian perekat (berbentuk liquid dan powder), pencampuran parafin (0.5%, 1%, 1.5%), pembuatan lembaran (30 cm x 30 cm x 1 cm) dengan kerapatan 0.5 gr/cm³, pengempaan pada suhu 130° C dengan tekanan
Collections
- UT - Forestry Products [2325]