Optimasi solid content perekat dalam pembuatan papan komposit dari limbah kayu dan karton gelombang
Abstract
Ketidakseimbangan antara supply dengan demand dalam pemenuhan kebutuhan kayu bagi industri perkayuan menuntut upaya yang lebih kreatif dan inovatif guna mendukung kapasitas terpasang industri perkayuan. Peningkatan efisiensi penggunaan bahan baku kayu hendaknya dijadikan pilihan utama dalam pemanfaatan sumberdaya hutan yang semakin terbatas kualitas dan kuantitasnya. Saat ini terdapat 1.881 unit industri pengolahan kayu yang memiliki izin operasional dari pemerintah. Industri sebanyak itu membutuhkan bahan baku kayu bulat sebesar 63,48 juta m' per tahun, jauh di atas jatah produksi tebangan yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2003 sebesar 6,89 juta m' per tahun (WALHI, 2004).
Pemanfaatan limbah sebagai bahan baku papan komposit merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kekurangan bahan baku kayu berkualitas tinggi (Massijaya, 1997). Limbah-limbah yang dimaksudkan adalah limbah-limbah dari bahan berkayu maupun non kayu yang mengandung bahan lignoselulosa, antara lain limbah dari kegiatan pembalakan, industri perkayuan, industri pulp dan kertas, serta kegiatan pertanian lainnya.
Selain limbah kayu, limbah bahan berlignoselulosa lain seperti karton gelombang secara teoritis dapat dimanfaatkan untuk mensubstitusi kayu dalam menghasilkan produk papan komposit. Beberapa penelitian skala laboratorium yang meggunakan limbah kertas dan limbah kayu menunjukkan sifat fisis mekanis yang cukup baik kecuali dalam hal stabilitas dimensi (Massijaya, 1997).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui solid content optimum dalam pembuatan papan komposit dari limbah kayu dan karton gelombang serta kesesuaian kualitas papan komposit yang dihasilkan dengan standar JIS A 5908-1994. Penelitian dilakukan dengan lima taraf perbedaan solid content perekat campuran yaitu solid content 10%, 13%, 16%, 19%, dan 22%.
Papan komposit yang dibuat merupakan papan komposit yang dilapisi oleh karton gelombang pada lapisan luarnya (face dan back). Jumlah lapisan karton yang berfungsi sebagai lapisan face dan backnya masing-masing terdiri atas satu lapis. Sedangkan lapisan tengah (core) tersusun atas partikel kayu berbentuk wafer yang berasal dari aneka limbah kayu dari kelompok jenis kayu Dipterocarpaceae.
Sifat fisis yang diuji meliputi kerapatan papan komposit, kadar air, daya serap air serta pengembangan tebal dan linier setelah contoh uji direndam selama 2 dan 24 jam. Sedangkan sifat mekanis yang diuji meliputi keteguhan patah (MOR), keteguhan lentur (MOE), keteguhan tarik sejajar permukaan dan internal bond.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan nilai rata-rata hasil pengujian sebagai acuan. Dari data yang ada diambil kesimpulan dengan melihat pengaruh perlakuan yang memberikan hasil pengujian terbaik terhadap sifat fisis mekanis papan. Faktor koreksi diberikan terhadap sifat fisis mekanis yang memiliki perbedaan...
Collections
- UT - Forest Products [2184]