Show simple item record

dc.contributor.advisorMatangaran, Juang Rata
dc.contributor.authorRushandiana, Andi
dc.date.accessioned2023-11-10T06:00:03Z
dc.date.available2023-11-10T06:00:03Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131599
dc.description.abstractBanyak kendala dalam penggunaan bambu, salah satunya yaitu mudah terserang bubuk bambu. Bubuk bambu dapat menyerang bambu karena kandungan pati dalam bambu tinggi, sehingga harus dapat diketahui saat kandungan pati rendah baik hubungannya dengan musim, proses pertumbuhan rebung dan lain lain. Dengan kandungan pati rendah maka bambu tidak diserang bubuk bambu sehingga diperoleh bambu dengan keawetan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan pati pada bagian-bagian bambu betung dan bambu tali, pengaruh tinggi rebung terhadap kandungan pati pada bambu dan mengetahui tinggi rebung yang tepat dalam memanen bambu dalam hubungannya dengan pertumbuhan rebung. Jenis bambu yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu betung dan bambu tali, ukuran rebung yaitu rebung setinggi 0-15 cm, rebung setinggi >15 cm dan bambu tanpa rebung. Uji kadar pati yang dilakukan dengan metode Anthrone menggunakan alat spektrofotometer UV- VIS Hitachi 2001. Dari hasil pengujian kadar pati pada bambu betung diperoleh bagian yang paling tinggi mengandung pati yaitu bagian ujung rata-ratanya sebesar 0.277% dan bagian yang paling rendah yaitu bagian pangkal 0.233%, sedangkan bagian tengah rata-ratanya sebesar 0.269%, sedangkan pada induk bambu yang mempunyai rebung setinggi 0-15 cm rata-ratanya sebesar 0.305%, pada bambu dengan anakan setinggi >15 cm rata-ratanya sebesar 0.278% sedangkan terendah pada kontrol rata-ratanya sebesar 0.196%. Pada bambu tali kandungan pati tertinggi terdapat pada bagian ujung rata- ratanya sebesar 0.311% dan bagian terendah terdapat pada bagian pangkal rata- ratanya sebesar 0.134%. Pada bagian tengah kandungan pati rata-ratanya sebesar 0.299%, perbedaan ini tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan bagian ujung. Kandungan pati yang tertinggi terdapat pada bambu yang mempunyai rebung setinggi 0-15 cm rata-ratanya sebesar 0.253%, pada bambu yang memiliki rebung setinggi >15 cm rata-ratanya sebesar 0.247% sedangkan terendah pada kontrol rata-ratanya sebesar 0.242%. Hasil yang paling baik untuk dipanen pada bambu betung dan bambu tali (berdasarkan tinggi rebung) yaitu induk bambu yang mempunyai rebung setinggi >15 cm karena kadar patinya lebih rendah dibandingkan induk yang mempunyai rebung setinggi 0-15 cm. Bambu yang mempunyai rebung setinggi >15 cm memiliki kadar pati rendah karena rebung sudah memiliki daun sehingga sudah dapat melakukan fotositesis sehingga tidak bergantung sepenuhnya pada induk. Pemanenan dilakukan pada bambu dengan kadar pati yang rendah dimaksudkan agar serangan serangga perusak terutama bubuk bambu menjadi lebih kecil sehingga umur pakai bambu lebih...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcKehutananid
dc.subject.ddcHasil Hutanid
dc.titleHubungan pertumbuhan rebung terhadap pemanenan bambu bentung, Dendrocalamus asper Schult.f. Backer ex Heyne dan bambu tali, Gigantochloa apus Bl.Ex Schult.f. Kurzid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordRebungid
dc.subject.keywordBambu betungid
dc.subject.keywordBambu taliid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record