Show simple item record

dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik Budi
dc.contributor.advisorSurono
dc.contributor.authorFebriana, Indra
dc.date.accessioned2023-11-09T03:27:05Z
dc.date.available2023-11-09T03:27:05Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131366
dc.description.abstractTanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang umumnya terjadi di wilayah pegunungan (mountainous area), terutama di musim hujan, yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, seperti perumahan, industri dan lahan pertanian, serta dapat mengancam jiwa manusia, yang pada akhirnya dapat berdampak pada menurunnya perekonomian di suatu daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penutupan lahan yang ada di daerah penelitian, menentukan model pendugaan yang tepat dalam mengidentifikasi kawasan rawan tanah longsor di daerah penelitian dan mengetahui lokasi penyebaran kawasan rawan tanah longsor di daerah penelitian. Metode analisis yang digunakan untuk memperoleh sebaran kawasan rawan tarjah longsor di daerah penelitian adalah metode pemetaan tidak langsung dengan prosedur analisis tumpang susun/map overlay terhadap peta-peta parameter penyebab tanah longsor, kemudian dengan analisis menggunakan SIG dapat ditentukan kelas kerawanan tanah longsomnya. Parameter yang digunakan untuk menentukan kawasan rawan tanah longsor berjumlah 5 (lima) parameter yaitu: penggunaan lahan, jenis tanah, geologi (batuan induk), curah hujan dan kemiringan lereng. Pembuatan model pendugaan kerawanan tanah longsor mengacu kepada dua sumber, sumber yang pertama adalah Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi/DVMBG dan sumber yang kedua adalah Tim Sebelas. Uji validasi dilakukan terhadap kedua model pendugaan yang berfungsi untuk menentukan model pendugaan mana yang paling akurat atau mendekati dalam menduga kawasan rawan tanah longsor di daerah penelitian. Berdasarkan hasil uji validasi, model pendugaan yang akan digunakan dalam menganalisis kerawanan tanah longsor di daerah penelitian adalah model pendugaan yanag bersumber dari DVMBG karena model pendugaan tersebut lebih akurat dan cukup baik. Penutupan lahan di daerah penelitian berdasarkan hasil dari interpretasi citra landsat terdiri dari ladang atau tegalan, semak belukar, pemukiman, kebun campuran, sawah, hutan dan lahan kosong. Kawasan yang termasuk ke dalam kelas kerawanan tanah longsor sangat rendah dan rendah terdapat pada semua tipe penutupan lahan dengan kemiringan lereng mulai dari datar hingga curam sedangkan formasi geologi dan jenis tanah yang mendominasi kedua kelas ini adalah formasi Qyk dan Qypu dengan jenis tanah Latosol Coklat Kemerahan. Kawasan yang termasuk ke dalam kelas kerawanan tanah longsor menengah dan tinggi banyak terdapat pada tipe penutupan iahan berupa ladang/tegalan dengan kemiringan lereng mulai dari datar hingga sangat curam, sedangkan formasi geologi dan jenis tanah yang mendominasi kedua kelas ini adalah formasi Qmm dengan jenis tanah Latosol Coklat Kemerahan dan Asosiasi Regosol Coklat Tua dan Litosol.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcKehutananid
dc.subject.ddcManajemen Hutanid
dc.titleIdentifikasi dan pemetaan kawasan rawan bencana tanah longsor dengan menggunakan teknologi penginderaan dan sistem informasi geografisid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPenginderaan jauhid
dc.subject.keywordSistem informasi geografiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record