| dc.description.abstract | Tanaman tebu merupakan salah satu tanaman penting penghasil gula. Lebih dari setengah produksi gula dunia berasal dari tebu. Sebelum perang dunia II, Indonesia merupakan penghasil dan pengekspor gula kedua terbesar di dunia. Tetapi setelah terjadinya krisis ekonomi dunia dan perang dunia II, produksi gula Indonesia menurun. Produksi gula Indonesia saat ini belum dapat mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Untuk mengatasi persoalan ini pemerintah mengimpor gula dari berbagai negara produsen. Hal tersebut jelas berpengaruh terhadap keberadaan pabrik gula dan petani tebu ditambah lagi dengan berkurangnya lahan penanaman.
PG. Redjosarie sebagai salah satu pabrik gula di Jawa Timur berusaha mempertahankan keberadaannya dengan cara menyewa lahan dari petani sehingga plant cane menjadi milik pabrik dan tanaman keprasan menjadi milik petani. Pengelolaan, dosis dan jenis pupuk yang sama telah digunakan oleh PG. Redjosarie selama lebih dari 10 tahun sehingga dikhawatirkan terjadi kerusakan lahan dan kelebihan/kekurangan unsur hara tertentu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik sifat-sifat kimia dan menilai kesesuaian lahan tebu di areal PG. Redjosarie, Magetan, Jawa Timur dengan menggunakan kriteria penilaian sifat kimia tanah dan kriteria kesesuaian lahan oleh PPT (1983).
Hasil menunjukkan bahwa lahan-lahan tebu mempunyai reaksi tanah tergolong sangat masam hingga agak masam, yaitu berkisar dari 4, 13-6,56 (pH H20) dan 3,39-5,41 (pH KCI), kejenuhan basanya bervariasi dari rendah hingga sangat tinggi (26,93%-92,64%), KTK tergolong rendah hingga tinggi (8,81me/ l 00g-37,99 me/l00g), C-organik tergolong sangat rendah hingga rendah (0,43%-1,65%), Kadar Na dan K dapat ditukar berada dalam kisaran sangat rendah (0,54 me/1 00g-0,64 me/1 00g Na-dd dan 0,01 me/100g-0,03 me/I00g K-dd)…dst | id |
