Pola penggunaan ruang bertengger kelelawar di Gua Putih Hutan pendidikan Gunung Walat, Sukabumi Jawa Barat
View/ Open
Date
2015Author
Yusfidiyaga, Riyanda
Kartono, Agus Priyono
Maryanto, Ibnu
Metadata
Show full item recordAbstract
Gua memiliki karakteristik lingkungan mikro yang stabil karena fluktuasi
nilai parameter mikroklimat yang terjadi sangat kecil. Hal tersebut merupakan salah
satu alasan kelelawar dalam memilih tempat bertengger. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan kelelawar
penghuni gua di Gua Putih Hutan Pendidikan Gunung Walat. Penelitian dimulai
dengan melakukan pengambilan data mikroklimat secara langsung di Gua Putih.
Parameter yang diukur adalah temperatur, kelembaban, kecepatan angin, serta
intensitas cahaya. Ditemukan tiga jenis kelelawar antara lain Rhinolophus affinis,
Rhinolophus pusillus, dan Hipposideros larvatus. Jenis yang paling banyak
ditemukan adalah R. affinis dan paling sedikit H. larvatus. Setiap jenis kelelawar
memiliki kriteria pemilihan tempat bertengger yang berbeda-beda. R. affinis
memempati hampir seluruh segmen lorong gua dengan suhu 24.2-27.9oC. R.
pusillus bertengger pada pertengahan lorong gua berjarak 135-156 m dari mulut
gua dan suhu 24.8-28.2oC, sedangkan H. larvatus bertengger pada ujung gua
berjarak ±278 m dari mulut gua dan suhu 26.5-28.1oC. Ruang bertengger kelelawar
yaitu pada lokasi lorong yang umumnya terlindung dari aliran udara serta mampu
memfasilitasi perilaku tiap spesies kelelawar.
