View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Dianogsa kebuntingan dini pada domba secara palpasi langsung pada uterus melalui laparotomi

      Thumbnail
      View/Open
      Fultext (1.485Mb)
      Date
      1982
      Author
      Yusnowati, Sri
      Partodihardjo, Soebadi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Domba betina mulai menunjukkan berfungsinya alat-alat reproduksi, ditandai dengan timbulnya gejala-gejala berahi. Pada saat ini domba betina sudah siap untuk melakukan per- kembangbiakan. Tetapi untuk mendapatkan efisiensi reproduksi yang baik, biasanya domba betina haru dikawinkan pada umur 12 18 bulan. Kawin alam dari dombe yang hidup di daerah dingin terjadi pada umur 2 tahun, karena domba betina baru menunjukkan tanda-tanda estrusnya yang pertama pada umur 2 tahun, Hafez, 1952 dalam Terril, 1974, (19). Masa-masa sebelum itu, ovulasi berlangsung tanpa menunjukkan gejala berahi. Lama periode barahi berlangsung selama 24-48 jam atau 30 36 jam, sedangkan ovulasi terjadi 12 - 24 jam sebelum berahi berakhir atau 12 - 41 jam setelah dimulainya periode berahi. Domba di daerah subtropis den di daerah dingin, kawin dalam musim-musim yang tertentu. Sedangkan domba yang mengalami domestikasi dan domba yang hidup di daerah tropis mempunyai musim kawin sepanjang tahun. Tetapi saat ini, banyak peternak domba terutama yang tinggal di daerah dingin memperbaiki pengelolaan ternaknya sehingga dombanya dikawinkan tanpa dipengaruhi oleh musim legi. Misalnya dengan melakukan penyerentakan herehi, jadi didapat efisiensi reproduksi (menghemat biaya, tenaga dan wektu). Dengan demikian domba-domba ini dikawinkan secara serentak pada satu saat, baik dengan pejantan atau dengan inseminasi buatan. Waktu yang optimum untuk mengawinkannya yaitu pada pertengahan berahi sampai enam jam setelah berehi berakhir. Fertilisasi akan terjadi di bagian bawah dari ampule tuba fallopii. Kemudian zygote akan mengadakan pembelahan menjadi morula, blastula dan akhirnya mengadakan implantesi. Proses implentasi telah sempurna terjadi peda minggu ke-4 sampai minggu ke-5 setelah terjadinya konseptus (21). Pada umur kebuntingan dini inilah dilakukan penentuan apakah dom- be tersebut bunting atau tidak. Penentuan ini dilakukan dengan membuat sayatan pada dinding abdomen (secara leperotomi). Kemudian memasukkan jari ke dalam rongga perut lewat sayatan tadi untuk merasakan adanya pembesaran dan fluktuasi deri uterus. Untuk memperkuat penentuan positip bunting, dicari indikasi lain yaitu dengan merasakar overium dan men- cari adanya korpus luteum dan folikel de graaf.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131322
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository