Penyelesaian Cutting Stock Problem Dua Dimensi Menggunakan Pattern Generation Technique
Abstract
Cutting Stock Problem (CSP) dua dimensi adalah suatu permasalahan pemotongan barang (item) yang berfokus pada dua sisi pemotongan yaitu anjang dan lebar. Pemotongan yang dilakukan bertujuan untuk meminimumkan sisa hasil pemotongan yang didapatkan. Salah satu metode dalam pemotongan CSP dua dimensi adalah pattern generation. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola pemotongan optimal menggunakan pattern generation yang meminimalkan sisa hasil pemotongan kain di RB GROUP yang diimplementasikan menggunakan bantuan Excel dan software optimisasi Lingo 18.0. Hasil yang diperoleh untuk meminimumkan sisa pemotongan kain rol pada RB GROUP dapat dilakukan dengan memotong 2 kain rol berukuran 50 m × 1.5 m dengan pola 1633 yaitu 129 celana pendek ukuran XL, 84 ukuran L, dan 38 ukuran M, serta pola 1653 dengan 129 celana pendek ukuran XL, 51 ukuran L, dan 72 ukuran M. Kombinasi tersebut menghasilkan sisa pemotongan sebesar 14.81% dari total kain rol yang digunakan. Persentase tersebut lebih kecil 2.83 % dari persentase sisa pemotongan yang dilakukan oleh RB GROUP. The two-dimensional Cutting Stock Problem (CSP) is a problem of cutting items that focuses on two cutting dimensions: length and width. The cutting is aimed at minimizing the resulting of leftover cutting. One of the methods for solving the two-dimensional CSP is pattern generation. This research aims to obtain optimal cutting patterns using pattern generation to minimize the leftover fabric in RB GROUP's cutting process, implemented with the assistance of Excel and Lingo 18.0 optimization software. The results obtained indicate that to minimize the leftover fabric in roll cutting at RB GROUP, it is possible to cut 2 rolls of fabric with dimensions of 50 m × 1.5 m using pattern 1633, consisting of 129 XL-sized shorts, 84 L-sized shorts, and 38 M-sized shorts, as well as pattern 1653, consisting of 129 XL-sized shorts, 51 L-sized shorts, and 72 M-sized shorts. This combination results in a leftover fabric of 14.81% of the total fabric used. This percentage is 2.83% smaller than the leftover fabric percentage achieved by RB GROUP.
Collections
- UT - Mathematics [1448]