Show simple item record

dc.contributor.advisorRusolono, Teddy
dc.contributor.advisorSumardiono, Dwi
dc.contributor.authorErmayani, Evi
dc.date.accessioned2023-11-08T09:15:46Z
dc.date.available2023-11-08T09:15:46Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131258
dc.description.abstractKondisi tegakan hutan alam dapat diketahui salah satunya melalui bentuk struktur tegakannya yang menggambarkan sebaran pohon pada berbagai ukuran kelas diameternya. Tegakan hutan bekas tebangan dapat dikembalikan kebentuk tegakan asalnya yang sangat tergantung pada intensitas penebangan. Besar riap diameter adalah salah satu indikator untuk mengukur kemungkinan pulihnya tegakan bekas tebangan. Riap dapat meningkatkan kecepatan perkembangan pertumbuhan tegakan. Tersedianya data riap menjadi penting untuk peninjauan struktur tegakan di masa yang akan datang. Pola struktur tegakan yang terbentuk dapat berbeda tergantung pada karakteristik wilayahnya masing-masing. Untuk menerangkan pola struktur tegakan tersebut, digunakan pendekatan melalui model famili sebaran. Dalam penelitian ini akan dicobakan empat model famili sebaran yang sering menjadi model terpilih untuk menerangkan pola struktur tegakan, yaitu Lognormal, Gamma, Eksponensial Negatif dan Weibull. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model struktur tegakan terbaik pada berbagai kondisi bekas penebangan dan memperkirakan perkembangan tegakannya pada beberapa tahun kedepan dengan melakukan proyeksi tegakan. Penelitian dilakukan di areal HPH PT. Dwimajaya Utama Propinsi Kalimantan Tengah. Objek penelitian ini berupa tegakan hutan alam bekas tebangan (BT) pada kondisi 2 (BT 1997/1998), 7 (BT1992/1993), 12 (BT 1987/1988), 17 (BT 1982/1983) dan 21 tahun setelali penebangan (BT1978/1979) serta tegakan hutan primer sebagai pembanding. Setiap tahun tebang terpilih dibuatkan petak contoh dengan dua kali ulangan untuk memperkuat keterwakilan contoh. Lokasi petak contoh dilakukan secara purposive random sampling dengan menggunakan metode jalur dengan lebar 20 m dengan luas petak contoh 100x100 m². Pada tahap pemeriksaan data, pohon-pohon hasil pengamatan dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu Kelompok jenis meranti dan kelompok seluruh jenis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.titleStudi model struktur tegakan dan prospek pertumbuhan tegakan hutan alam bekas tebanganid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordStand structureid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record