Determinasi suhu kempa optimum papan komposit dari kayu dan limbah plastik
Abstract
Laju pertumbuhan penduduk disertai dengan kemajuan teknologi menyebabkan bertambahnya jumlah dan jenis kebutuhan manusia. Salah satu jenis kebutuhan manusia adalah kayu, yang diperlukan sebagai bahan bangunan dan sebagai bahan untuk perabot rumah tangga. Kebutuhan manusia terhadap kayu tidak dapat diimbangi akibat ketersediaan kayu yang semakin sedikit jumlahnya. Padahal jumlah limbah kayu yang ada baik dari industri yang bergerak dibidang pengolahan maupun industri yang bergerak dibidang industri kayu lapis dan dari segi produksi atau pemanfaatan kayu secar efesien dan tepat guna belum sepenuhnya dapat dilakukan
Jenis limbah lain yang banyak jumlahnya dan menumpuk dimuka bumi adalah plastik. Limbah plastik ini ada, akibat tidak terdekomposisi oleh mikroorganisme pengurai. Volume sampah yang terjadi di Indonesia pada tahun 1995 adalah sebesar 34.121.024,4 ton: sedangkan persentase sampah plastik dari sampah keseluruhan sebesar 9,3%. Maka akan didapat nilai sampah plastik pada tahun 1995 sebesar 3.173.256,7 ton (Massijaya, 1999)
Untuk itu suatu pemikiran kearah penanggulangan keberadaannya perlu dilakukan. Penanggulangan dengan pemanfaatan limbah plastik dan limbah kayu itu sendiri merupakan yang cara tepat.
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pemanfaatan alternatif bagi pemenuhan kebutuhan manusia terhadap kayu, dimana produk akhirnya merupakan salah satu produk substitusi kayu bulat ataupun kayu gergajian. Penelitian ini merupakan pengembangan dari Papan Komposit dari Limbah Kayu dan Plastik yang secara spesifik bertujuan untuk menentukan suhu kempa optimum pada papan komposit "
Pada penelitian ini faktor feubah yang digunakan adalah suhu yaitu 140°C, 160°C,180°C,200°C dan 220°C. Bahan kayu yang digunakan adalah kayu dari famili Dipterocarpaceae, sedangkan bahan plastik adalah, Polystyrene, polypropylene dan Polyethylene dan perekat yang digunakan adalah phenol formaldehida, melamine formaldehida dan urea formaldehida dengan kadar perekat 10 %. Partikel kayu dibuat dalam bentuk wafer dengan kerapatan sasaran papan adalah 0.8 g/cm³. Pengujian dilakukan terhadap
sifat fisis dan mekanis yang seterusnya dibandingkan dengan JIS A 5908 (1994).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisis papan komposit khususnya kadar air dan pengembangan tebal memenuhi standar JIS A 5908 (1994), sedangkan daya serap air papan yang menggunakan perekat UF lebih besar dari papan yang menggunakan perekat MF dan PF. Untuk sifat mekanis hanya MOR yang memenuhi standar JIS A 5908 (1994) sedangkan MOE dan IB tidak memenuhi standar JIS A 5908 (1994).
Collections
- UT - Forestry Products [2377]