dc.description.abstract | Jalan hutan merupakan prasarana penting untuk melayani pengangkutan di areal pengusahaan hutan. Perencanaan pengangkutan hasil hutan yang baik sangat diperlukan dalam pembuatan jalan angkutan. Hal ini dikarenakan biaya pengangkutan merupakan biaya terbesar dalam biaya pemanenan hutan. Dengan demikian pembuatan jalan harus dilakukan seefisien dan seefektif mungkin sehingga biaya pemanenan hutan dibebankan kepada hasil hutan yang dapat dikeluarkan harus di bawah hasil penjualan hasil hutan tersebut dan perusahaan akan memperoleh keuntungan Untuk itu diperlukan suatu parameter yang dapat menilai jaringan jalan yang telah ada maupun yang akan direncanakan apakah tingkat penyebaran telah memenuhi kriteria jalan yang baik. Parameter tersebut adalah kerapatan jalan, spasi jalan, jarak sarad rata-rata dan persen pembukaan wilayah hutan.
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari organisasi dan tahapan pembuatan jalan angkutan hasil hutan dan menganalisa jaringan jalan angkutan hasil hutan dalam melayani kegiatan pengangkutan kayu berdasarkan parametar kerapatan Jalan, spasi jalan, jarak sarad rata-rata dan persen pembukaan wilayah hutan.
Kawasan hutan yang dijadikan obyek penelitian adalah KPH Banten Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, tepatnya di BKPH Malingping. BKPH Malingping merupakan kawasan hutan dengan kelas perusahaan jati dan Acacia mangtum yang memiliki topografi yang berbukit dengan lereng lapangan miring, bergelombang dan landai,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan jalan angkutan di BKPH Malingping dilakukan empat tahun sebelum penggunaan jalan angkutan untuk kegiatan produksi yang bertujuan untuk kelancaran pengeluaran lalu lintas produksi engan tersedianya jalan angkutan yang baik dan tepat waktu. | id |