Pengaruh rebusan batang brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers) terhadap produksi ookista eimeriatenella
Abstract
Koksidiosis merupakan penyakit yang sangat penting bagi peternakan unggas, baik Di Indonesia maupun di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan kesakitan bahkan kematian dengan angka yang sangat tinggi, yaitu berkisar antara 80 - 90% (Anonimous, 1981). Penyakit ini merugikan peternakan di Indonesia karena menyebabkan turunnya bobot badan ayam, menghambat pertumbuhan dan menurunkan produksi telur (Anonimous, 1981; Janssen Pharmaceutica, 1992).
Eimeria tenella dan Eimeria necatrix merupakan spesies paling patogen penyebab koksidiosis (McDougald and Reid, 1991). Eimeria tenella sendiri sering menyerang menyerang ayam muda terutama umur 2-3 minggu (Corwin and Nahm, 1997), ayam-ayam yang berumur 1-2 minggu cenderung lebih tahan, namun anak ayam berumur 1 hari masih dapat terinfeksi. Ayam yang lebih tua akan mendapatkan kekebalan akibat infeksi sebelumnya jika ia mampu bertahan (Levine, 1985 dalam Soekardono, 1995 & Soulsby, 1982).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai dosis rebusan batang brotowali terhadap produksi ookista Eimeria tenella pada ayam. Pengobatan terhadap koksidiosis ini telah banyak dilakukan dan obat-obatnya pun telah banyak beredar. Di antaranya sulfanamid, monensin, amprolium, namun hasil yang di dapatkan masih kurang memuaskan, karena pemakaian dalam dosis yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan galur coccidia yang resisten terhadap obat tersebut dan timbulnya residu pada daging dan telur ayam (Husein et al., 1986).
Karena hal tersebut di atas maka timbul pemikiran untuk mencari obat-obatan alternatif dengan memanfaatkan tanaman-tanaman obat yang telah lama dikenal di Indonesia, yaitu brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers).
Brotowali mempunyai khasiat yang banyak sekali, di antaranya dapat dijadikan sebagai obat anti malaria, anti demam dan anti diare (Soeseno, 1991; Lubis, 1983; Soepardi, 1980).
Pada penelitian ini digunakan batang brotowali dengan diameter 1,5-2 cm dan ayam jantan umur 1 hari yang dibagi 6 kelompok. Tiap kelompok diinfeksi dengan ookista Eimeria tenella dengan dosis 1 x 105 ookista / ekor, kecuali kontrol negatif dan diberi perlakuan sebagai berikut: kelompok I, II, III secara berurutan diberikan rebusan batang brotowali dengan dosis 100, 200 dan 400 mg/kg BB; kelompok IV diberikan obat (koksidiostat); kelompok V (kontrol positif) diinokulasikan ookista Eimeria tenella, tidak diberikan pengobatan dan kelompok keenam (kontrol negatif) yang tidak diberikan perlakuan apapun.
