Show simple item record

dc.contributor.advisorAstuti, Dewi Apri
dc.contributor.authorSupriadi, Gatot
dc.date.accessioned2023-11-07T03:08:15Z
dc.date.available2023-11-07T03:08:15Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130919
dc.description.abstractDomba Garut merupakan hewan aduan yang sangat populer di Jawa Barat, dan juga dapat menyediakan daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia yang masih rendah. Produktivitas domba dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Adapun yang termasuk di dalam faktor lingkungan antara lain pakan, tatalaksana, keadaan cuaca (temperatur, angin, hujan, tinggi tempat) dan penyakit. Peranan faktor pakan sangat dominan dalam menentukan produktivitas ternak, hal ini ditujukan untuk mendeposisikan nutrien dalam bentuk masa jaringan tubuh sehingga diperlukan bahan baku berkualitas yang berasal dari pakan (Haryanto et al., 1998). Pakan yang diberikan pada ternak ruminansia tersebut dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk hidup pokok, tumbuh dan berproduksi (Mc Donald et al., 1988). Nutrien yang terkandung di dalam bahan pakan kadang-kadang berada dalam ikatan molekul yang sulit dicerna sehingga tidak dapat dimanfaatkan langsung sebagai sumber gizi ternak. Peran mikroba rumen dalam membantu pemecahan ikatan molekul rantai panjang dalam pakan menjadi senyawa yang mudah dicerna oleh ternak, sangat dominan (Haryanto et al., 1998). Pakan berserat merupakan kebutuhan utama bagi ternak ruminansia. Komponen serat berupa selulosa, hemiselulosa, dan lignin pemecahannya sangat tergantung pada aktivitas ensimatis mikroba rumen serta sifat degradabilitas komponen serat tesebut. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas ensimatis rumen dapat dirangsang melalui induksi sintesis ensim maupun melalui peningkatan populasi mikroba. Kecernaan selulosa dan hemiselulosa ditentukan oleh aktivitas ensim selulase dan hemiselulase yang dihasilkan oleh mikroorganisme rumen. Salah satu cara untuk meningkatkan kecernaan senyawa tersebut adalah dengan menggunakan induser selubiosa (Gong dan Tsao, 1979). Menurut Denev (1996) probiotik merupakan bakteri yang dapat digunakan untuk memperbaiki keseimbangan mikroflora yang ada di saluran pencernaan. Pemanfaatan probiotik yang merupakan campuran berbagai spesies mikroorganisme tertentu, yang mampu memecah komponen serat (cellulolytic microorganisms), dapat meningkatkan produktivitas ternak (Haryanto et al., 1998). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui neraca protein dan energi dari domba Garut yang diberi ransum mengandung probiotik dan selubiosa, serta untuk mengetahui komposisi tubuhnya dengan menggunakan metoda ruang urea. Penelitian ini menggunakan 4 ekor domba Garut (rataan bobot badan 13,5 kg). Perlakuan pakan terdiri dari pakan dasar yang terdiri dari rumput raja, dedak padi, bungkil kedelai berformaldehid 0,3% dan kombinasi probiotik dan selubiosa, yaitu: 0,5% probiotik+ 1 ppm selubiosa (R1), 0,5% probiotik + 3 ppmid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcVeterinary scienceid
dc.titleNeraca protein dan energi dari domba garut yang diberi ransum mengandung probiotik dan selubiosa (studi kasus)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddombaid
dc.subject.keywordprobiotikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record