Evaluasi peningkatan status reproduksi populasi ternak sapi potong di kecamatan Rambah kabupaten Dati II Kampar Propinsi Riau
Abstract
Program pelaksanaan inseminasi buatan (IB) telah lama dilaksanakan sejak tahun 1980-an di Kecamatan Rambah, Kabupaten Dati II Kampar, Propinsi Riau dan lebih diintensifkan lagi sejalan dengan program Gerbang Serba Bisa yang dimulai tahun 1996/1997. Usaha yang dilakukan masih mengalami kesulitan dalam evaluasi program karena kurangnya data mengenai profil reproduksi.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi peningkatan status reproduksi populasi sapi potong di Kecamatan Rambah. Status reproduksi yang ditentukan adalah angka kebuntingan (pregnancy rate), peringkat gangguan reproduksi dan laju peningkatan populasi pedet selama periode dua tahun anggaran terakhir 1998/1999 sampai dengan 1999/2000. Data diperoleh dengan menggunakan metoda survey, melalui pemeriksaan klinis reproduksi untuk memperoleh data primer dan koleksi data dari Dinas Peternakan untuk data sekunder. Pemilihan lokasi berdasarkan intensifikasi pelaksanaan IB dan kepadatan populasi sapi potong. Pemeriksaan klinis dilakukan dua kali, November 1998 dan September 1999, pada 1200 ekor sapi potong betina produktif, memberikan data primer mengenai status dan gangguan reproduksi. Bulan Januari 2000, koleksi data sekunder mengenai profil reproduksi (conception rate atau CR dan service per conception atau S/C), dan perkembangan populasi pedet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data primer adanya perbaikan status reproduksi pada dua tahun anggaran terakhir (1998/1999-1999/2000). Angka kebuntingan pada tahun aanggaran 1998/1999 sebesar 40,31% meningkat menjadi 44,86% pada tahun anggaran 1999/2000, sedangkan gangguan menurun dari 11,25% menjadi 7,45%. Berdasarkan data sekunder, mengenai profil reproduksi populasi ternak sapi potong masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh Ditjennak (1991). Service per conception (SIC) dan CR untuk populasi ternak tempat penelitian masing-masing 1,81 dan 55,41, sedangkan ketentuan Ditjennak S/C 1,6 dan CR minimal 62,5%.