Tingkat konsusmsi kayu perkakas oleh rumah tangga
View/ Open
Date
2004Author
Mozes, Deasy Christiani Natalia Ruth
Hardjanto
Naresworo, Nugroho
Metadata
Show full item recordAbstract
Hasil hutan yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, dalam hal ini rumah tangga adalah kayu, dimana didominasi kayu perkakas dalam bentuk kayu konstruksi dan kayu mebel. Pemanfaatan kayu perkakas dalam rumah tangga ini tidak hanya terjadi di daerah pedesaan atau daerah yang dekat dengan hutan sebagai sumber kayu tetapi juga di daerah perkotaan, sehingga kayu memegang peranan yang sangat
penting.
Konsumsi kayu perkakas dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu, jenis kayu, volume kayu perkakas, jenis pemanfaatan dan asal kayu yang digunakan. Beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh dan peranan dalam pengkonsumsian kayu perkakas adalah: 1)Pendapatan/kapita, 2)Jumlah anggota keluarga, 3)Biaya hidup/kapita, dan 4)Barang substitusi.
Konsumsi mebel oleh masyarakat, dalam hal ini rumah tangga, juga cukup besar walaupun saat ini sudah banyak bermunculan mebel-mebel yang berbahan baku selain kayu seperti, plastik, logam, kaca dan lain-lain. Walaupun saat ini banyak bermunculan produk-produk mebel yang berbahan baku non kayu sebagai barang substitusi terhadap mebel yang berbahan baku kayu, tetapi sebagian rumah tangga masih berpendapat bahwa fungsi kayu tidak dapat digantikan oleh bahan baku apapun. Salah satu faktor yang
dapat dijadikan sebagai faktor pendorong penggunaan mebel berbahan baku kayu adalah kayu secara alami mempunyai nilai estetika yang tinggi sehingga peranan kayu sebagai bahan baku mebel sukar digantikan
oleh bahan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya konsumsi kayu perkakas oleh rumah.
tangga di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi tersebut. Penelitian dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuisioner oleh responden. Penetuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara Purposive (sengaja) agar didapat keterwakilan dari setiap tingkat kepadatan kelurahan dan tipe-tipe rumah tangga yang ada di masyarakat. Dari hasil
penelitian di dapat profesi yang berbeda-beda yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, dan wiraswasta dengan total responden sebanyak 54 rumah tangga yang tersebar di 3 Kelurahan contoh.
Dari penelitian ini diketahui bahwa jumlah konsumsi kayu perkakas di Kecamatan Bogor Utara adalah sebesar 0,233m³/kapita/th. Dengan konsumsi kayu perkakas di kelurahan Tegal Gundil sebesar 0,292m/kapita/th, kelurahan Ciparigi sebesar 0,244m/kapita/th dan kelurahan Cimahpar sebesar 0,212. m/kapita/th. Konsumsi yang terbesar terdapat pada Kelurahan Tegal Gundil dan terkecil pada Kelurahan Cimahpar. Jika dibedakan berdasarkan profesi responden maka hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengkonsumsi kayu perkakas sebesar 5,433m³/thn, profesi karyawan swasta sebesar 30,069m/thn, dan profesi wiraswasta sebesar 33,753m³/thn. Berdasarkan profesi ini maka dapat disimpulkan bahwa profesi yang paling banyak mengkonsumsi kayu perkakas adalah profesi Wiraswasta yang mempunyai tingkat pendapatan yang terbesar diantara profesi yang lainnya. Selanjutnya jenis kayu
yang mendominasi konsumsi masyarakat adalah jenis Meranti (Shorea spp). Jenis kayu lainnya adalah Kamper (Dryobalanops spp), dan Jati (Tectona grandis). Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan terhadap persamaan-persamaan regresi yang
dihasilkan maka persamaan yang disarankan untuk digunakan adalah persamaan untuk kelurahan Cimahpar dan jenis kompleks perumahan yang berturut-turut adalah sebagai berikut: y = 0,324+ 0,000021x- 0,0213x2+ 0,000013x3+ 0,637x, dan y 0,492+ 0,000004x,- 0,0492x2- 0,000009x3+ 0,066x. Penggunaan persamaan-persamaan ini tidak direkomendasikan untuk daerah yang mempunyai tingkat kepadatan tinggi (Padat) dan sedang, serta untuk daerah yang heterogen jenis dan tipe rumahnya. Hal ini dilakukan karena kedua persamaan tersebut dihasilkan dari daerah yang jarang dan kompleks perumahan, sehingga syarat
tersebut dibutuhkan dalam penerapan lebih lanjut.
Collections
- UT - Forest Management [2974]