Show simple item record

dc.contributor.advisorSyaufina, Lailan
dc.contributor.authorWibowo, Agung Setiadi
dc.date.accessioned2023-11-06T08:54:15Z
dc.date.available2023-11-06T08:54:15Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130810
dc.description.abstractKebakaran hutan merupakan peristiwa yang sering terjadi di Indonesia, yang saat ini dipandang menjadi salah satu bentuk gangguan yang besar dengan daya rusak yang cukup hebat dan mempunyai pengaruh nyata terhadap lingkungan hidup. Dampak kebakaran hutan akan sangat berpengaruh pada pada pengelolaan hutan, kerusakan yang ditimbulkan mengarah pada kepunahan hutan atau mengancam pada kelestarian hutan tersebut. Forest Health Monitoring (FHM) Sistem, merupakan metode yang digunakan di beberapa negara sebagai suatu program nasional yang didesain untuk mengevaluasi status, perubahan dan kecenderungan dari kondisi kesehatan hutan yang secara periodik. Sistem FHM ini telah memiliki metode standard untuk penilaian kesehatan hutan yang berupa kesehatan biofisik maupun fungsi hutan itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak kebakaran hutan terhadap vegetasi dengan metode Forest Health Monitoring (FHM). Penelitian ini dilakukan di kawasan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi, Sumedang, Jawa Barat, selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan Juni hingga Agustus 2004. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini, dapat digunakan sebagai bahan untuk mengetahui tentang kondisi kesehatan hutan, sekaligus memberikan masukan untuk kegiatan pengelolaan hutan berikutnya. Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapkan juga dapat dipergunakan sebagai dasar untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM) Sistem, dengan langkah-langkah sebagai berikut : penetapan plot, pengambilan data pohon, penilaian kerusakan pohon akibat kebakaran, pengumpulan data sekunder dan pengolahan data. Hasil penelitian dengan metode Forest Health Monitoring (FHM) Sistem di kawasan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi ini, memiliki luas sebesar 12.420,70 Ha. Kondisi iklim pada lokasi tersebut yang dilihat dari distribusi iklim periode 1998-2003, suhu maksimum tertinggi pada bulan September dengan suhu 29,7 °C dan suhu minimum terendah pada bulan Agustus dengan suhu 16,7 °C. Untuk nilai kelembaban relatif, bulan September merupakan nilai kelembaban relatif terendah dengan nilai 72 % dan bulan April mempunyai nilai kelembaban relatif tertinggi dengan nilai 83 %. Bulan September juga memiliki tingkat penerimaan radiasi matahari tertinggi (92%) dan terendah pada bulan Februari (47 %). Untuk kecepatan angin bulan Februari mempunyai nilai kecepatan angin tertinggi dengan 4,5 Km/Jam, dan bulan Oktober mempunyai kecepatan angin terendah dengan 3,1 Km/Jam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcKehutananid
dc.subject.ddcManajemen Hutanid
dc.subject.ddcmetode FHMid
dc.subject.ddcForest Health Monitoringid
dc.titlePenilaian dampak kebakaran hutan terhadap vegetasi dengan metode forest health monitoringid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordHutan Kebakaranid
dc.subject.keyworddampak kebakaran hutanid
dc.subject.keywordvegetasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record