Penilaian tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan berdasarkan indeks kekeringan Keetch-Byram dan sebaran titik panas, Hotspot
View/ Open
Date
2004Author
Limbong, Hotbi D.H.
Saharjo, Bambang Hero
Soewarso
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran yang terjadi di hutan alam maupun hutan tanaman disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor manusia dan faktor alam. Faktor manusia merupakan faktor yang paling berpengaruh menyebabkan kebakaran hutan yang biasanya terkait dengan penggunaan lahan. Sedangkan faktor alam, terutama perubahan cuaca yaitu tingkat kekeringan yang tinggi sangat berpotensi meningkatkan resiko terjadinya kebakaran hutan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan suatu penelitian dengan tujuan mengetahui hubungan antara indeks kekeringan dan sebaran titik panas (hotspot) dengan luas dan frekuensi kebakaran di areal IUPHHK/HT PT. SBA Wood Industries, Propinsi Sumatera Selatan dengan harapan dapat digunakan sebagai langkah awal pencegahan kebakaran hutan di areal IUPHHK/HT PT. SBA Wood Industries, Sumatera Selatan.
Dalam penelitian ini, digunakan data sekunder yang diperoleh dari areal IUPHHK/HT PT. SBA WI dengan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana yang hanya melibatkan satu variabel bebas yang mempengaruhi variabel tak bebas.
Kebakaran yang terjadi di PT. SBA WI berlangsung hampir setiap tahun dengan luas dan frekuensi yang berbeda-beda. Kebakaran bulanan berlangsung mulai bulan April, Juni, Agustus sampai dengan bulan November dengan puncak kebakaran bulan Oktober. Dilihat dari distribusi luas dan frekuensi kebakaran per bulannya yang menunjukkan musim kebakaran hutan terjadi pada bulan September yang merupakan
musim kemarau
Indeks kekeringan harian yang terjadi tergantung pada curah hujan harian, suhu
maksimum dan nilai indeks kekeringan hari kemarin. Dari hasil analisis regresi yang
Collections
- UT - Forest Management [2956]