Show simple item record

dc.contributor.advisorHermawan, Dede
dc.contributor.authorEffendi, Rachayu G.
dc.date.accessioned2023-11-06T06:51:01Z
dc.date.available2023-11-06T06:51:01Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130744
dc.description.abstractPada tahun 2002 FAO-Interim Commission for Phytosanitary Measures (ICPM) telah mengesyahkan suatu standar (International Standar for phytosanitary Measure / ISPM) untuk kemasan kayu atau yang lebih dikenal dengan ISPM # 15 dibuat dengan maksud untuk menciptakan suatu aturan yang seragam (harmonized regulation) dan berlaku secara universal untuk kemasan kayu yang dipergunakan dalam perdagangan internasional. Salah satu kemasan kayu yang banyak digunakan adalah pallet kayu. Untuk memenuhi ISPM kayu, bahan baku kemasan harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: bebas kulit, bersih dari tanah atau kotoran hewan, tidak berjamur, tidak keropos dan bebas lubang gerekan serangga berdiameter lebih dari 3 mm, berasal dari sumber yang jelas dan legal, dan atau melalui perlakuan panas (heat treatment) dan fumigasi. Dikecualikan dari ketentuan ini adalah kemasan yang terbuat dari kayu yang telah diolah seperti kayu lapis, particle board, veneer, sekam kayu, sampah kemasan kayu dan kayu tipis yang ketebalannya kurang dari 6 mm. Papan partikel inti kenaf adalah salah satu alternatif bahan dasar pengganti kayu mentah untuk paller. Dalam proses pembuatannya papan partikel telah dipanaskan dengan suhu tinggi (130 °C), sehingga kemungkinan menjadi media penyebaran organisme pengganggu tumbuhan karantina sangat kecil. Penelitian ini bertujuan untuk membuat balok laminasi papan partikel (laminated particle lumber/LPL) dari partikel inti kenaf, sebagai bahan komponen pallet. Sifat mekanis LPL dievaluasi pada berbagai taraf kerapatan papan partikel penyusun LPL. Papan partikel inti kenaf digunakan sebagai bahan baku pembuatan Balok mengempa partikel inti kenaf, perekat phenol formaldehyde (PF), dan parafin pada suhu 130 °C dan tekanan kempa 50 kgf/cm selama 10 menit. Papan partikel yang dibuat berkerapatan sasaran 0,3 g/cm³, 0,4 g/cm³, 0,6 g/cm³, dan 0,8 g/cm³ laminasi papan partikel (laminated particle lumber /LPL). LPL dibuat dengan dengan tebal 1 cm. Lima lapis papan partikel (85cm x 5 cm) direkatkan dengan partikel PVAc dan diklem selama 1 jam. Lapisan tengah (ke-tiga) adalah papan partikel dengan kerapatan 0,4 g/cm³, 0,6 g/cm³, atau 0,8 g/cm³. Ke-lima lapis papan partikel diletakkan vertikal. Papan partikel yang memiliki kerapatan yang sama dengan lapisan tengah (vertikal) direkatkan dengan epoxy secara horizontal. 1 lapis di bagian atas dan 1 lapis di bagian bawah. LPL diklem selama 24 jam. Sehingga terbentuk lapisan inti LPL berbentuk "I". Total ukuran balok (7 x 5 x 83,5) cm³. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisis (kerapatan dan kadar air) LPL dipengaruhi oleh sifat fisis lapisan penyusunnya. Kerapatan LPL meningkat dengan peningkatan kerapatan lapisan penyusunnya, dalam hal ini lapisan inti berbentuk "I", hal ini pun terjadi dengan kadar air LPL. Pada sifat mekanis. penyusunan lapisan inti LPL berbentuk "I" dengan kerapatan yang lebih tinggi..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCore kenafid
dc.subject.ddcHibiscus cannabinus L.id
dc.subject.ddcKomponen palletid
dc.titleTeknologi Pemanfaatan Balok Laminasi Papan Partikel Core Kenaf (Hibiscus Cannabinus L.) sebagai Komponen Palletid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record