Show simple item record

dc.contributor.advisorHermawan, Rachmad
dc.contributor.advisorHernowo, Jarwadi Budi
dc.contributor.authorPurnamasari, Dewi Ratih
dc.date.accessioned2023-11-06T06:13:29Z
dc.date.available2023-11-06T06:13:29Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130693
dc.description.abstractKetersediaan ruang terbuka hijau di dalam kawasan permukiman khususnya di wilayah perkotaan dituntut semakin meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas. Lingkungan yang ditunjang dengan adanya areal bervegetasi yang cukup luas, dalam hal ini berupa hutan kota, merupakan suatu nilai lebih untuk meningkatkan kenyamanan hidup masyarakat dan berpotensi sebagai sarana pelestarian berbagai jenis burung. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan suatu kajian terhadap bentuk dan struktur hutan kota dengan nilai estetika tinggi guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan kenyamanan hidup, dengan tetap memperhatikan aspek ekologis, serta keanekaragaman jenis burung di suatu kawasan permukiman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik hutan kota tipe permukiman di kawasan permukiman Kota Mandiri Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang serta mengetahui peranan dan keterkaitan antara bentuk dan struktur hutan kota tersebut dengan kelimpahan dan keanekaragaman jenis burung. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus - September 2003 di tiga tipe kawasan permukiman yang ada di Kota Mandiri BSD, yaitu tipe sederhana, menengah dan mewah yang masing-masing terbagi dalam dua kategori usia, yaitu muda (6-7 tahun) dan tua (10 11 tahun). Khusus untuk kawasan permukiman tipe sederhana yang termasuk kategori usia muda masih dalam proses pengembangan sehingga tidak dilakukan pengamatan di lokasi tersebut. Penetapan unit contoh pengamatan didasarkan pada bentuk hutan kota yang terdapat di dalam kawasan. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan lapang terhadap kondisi hutan kota (existing condition) berupa bentuk, struktur, luasan, jenis vegetasi, bentuk dan ukuran vegetasi, keadaan burung serta estetika hutan kota. Pengamatan burung dilakukan dengan "standing count" menggunakan metode IPA (Index Point of Abundance), di mana pengamatan dilakukan dengan berdiri pada titik tertentu di habitat yang diteliti dan kemudian dicatat perjumpaan terhadap burung dalam rentang waktu dan luas tertentu. Pengamatan estetika dilakukan dengan penilaian sistem skoring (Miles (1992) dan Booth (1979) dalam Irwan (1994)) pada jenis vegetasi yang dominan dan pada asosiasi vegetasi hutan kota di setiap plot pengamatan. Adapun plot-plot contoh yang dinilai segi estetikanya adalah yang berupa taman lingkungan di setiap tipe dan usia kawasan permukiman. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa karakteristik hutan kota tipe permukiman di kawasan permukiman Kota Mandiri BSD adalah adanya tiga bentuk hutan kota, yaitu taman yang berada di tengah-tengah kawasan permukiman (taman lingkungan), jalur hijau dan halaman rumah. Hutan kota dengan bentuk taman Engkungan dan halaman rumah rata-rata diisi oleh empat lapisan strata, yaitu strata I 0,00 0,60 m), II (0,60 1,80 m), III (1,80 - 4,50 m) dan IV (4,50 15,00 m). Adapun untuk jalur hijau di setiap tipe kawasan permukiman hanya diisi oleh dua...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcKehutananid
dc.subject.ddcKonservasiid
dc.titleKarakteritik hutan kota tipe pemukiman dan peranannya dalam pelestarian Burungid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordHutan kotaid
dc.subject.keywordBurungid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record