Kajian patologi khasiat tanaman lidah buaya (Aloe vera) dalam proses persembuhan luka kulit pada mencit (Mus musculus albinus)
View/ Open
Date
2003Author
Mayasari, Ni Luh Putu Ika
Priosoeryanto, Bambang P.
Agungpriyono, Dewi Ratih
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel lidah buaya terhadap kecepatan persembuhan luka melalui pengamatan perubahan yang terjadi secara makroskopis dan mikroskopis.
Hewan percobaan dalam penelitian ini adalah mencit betina berumur 8 minggu strain DDY sebanyak 63 ekor. Mencit dilukai pada bagian punggungnya dengan panjang 1-1,5 cm. Mencit dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu kelompok kontrol, kelompok Betadine dan kelompok lidah buaya. Tiap kelompok terdiri atas 21 ekor mencit yang dibagi dalam 7 kelompok pengamatan dengan 3 kali pengulangan. Mencit diobati dengan Betadine dan lidah buaya secara langsung pada bagian yang luka sedangkan kelompok kontrol mencit tidak diobati. Pengamatan dilakukan pada hari ke-3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 21 pasca perlukaan.
Gambaran patologi anatomi yang terlihat pada kelompok Betadine® dan lidah buaya menunjukan hasil yang lebih baik dalam persembuhan luka dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terbetuknya keropeng, lepasnya keropeng, perlekatan luka hingga menutup kembali lebih cepat pada kelompok Betadine dan lidah buaya. Kelompok Betadine lebih baik dalam proses keringnya luka dibandingkan dengan kelompok lidah buaya dan kontrol. Gambaran histopatologi untuk merapatnya lapisan epidermis kelompok Betadine lebih cepat dan yang paling lambat adalah kelompok kontrol. Bakteri ditemukan pada ketiga kelompok dari hari ke-3 pasca perlukaan, tetapi pada kelompok Betadine bakteri tidak ditemukan lagi pada hari ke-15 pasca perlukaan, lidah buaya pada hari ke-18 pasca perlukaan dan kelompok kontrol pada hari ke-21 pasca perlukaan. Jumlah sel radang kelompok lidah buaya jauh lebih banyak dari pada kelompok Betadine dan kelompok kontrol. Perbedaan yang sangat nyata (P<0,05) dalam jumlah sel radang terlihat pada hari ke-6 pasca perlukaan. Pembentukan neokapiler lebih cepat pada kelompok lidah buaya dan secara kualitatif fibrosis dan serabut kolagen lebih banyak pada kelompok Betadine dan kelompok lidah buaya. Hasil pengamatan diatas mengindikasikan bahwa gel lidah buaya mempunyai pengaruh dalam mempercepat persembuhan luka dan memberikan harapan untuk dapat digunakan sebagai obat luka.