dc.description.abstract | Laparotomi medianus adalah pembukaan rongga abdomen yang penyayatannya dilakukan pada garis linea alba (aponeurose musculus obliqus abdominis eksternus dan intemus). Bertujuan untuk berbagai kepentingan seperti enterotomi, ovariektomi, ovariehisterektomi, cystotomi serta eksplorasi abdomen untuk kepentingan diagnosa. Pada operasi ini pendarahan dan kerusakan jaringan selalu terjadi. Untuk itu perlu dilakukan pengamatan terhadap benang jahit dan metode penjahitan yang lebih baik demi kesejahtraan hewan.
Penelitian ini menggunakan 12 ekor kucing lokal berumur 1-3 tahun dengan berat badan 1,5-3 Kg. Hewan di bagi dalam tiga kelompok perlakuan yaitu : kelompok A (jahitan subkutis dengan benang jahit kulit cat gut), kelompok B (jahitan kulit sederhana dengan benang jahit silk) dan kelompok C (jahitan kulit sederhana dengan benang jahit cotton). Parameter yang di amati diferensiasi leukosit, bengkak, merah serta basah pada luka jahitan kulit.
Hasil pemeriksaan diferensiasi leukosit yang meliputi neutrofil, limfosit dan monosit (terjadi peningkatan) serta eosinofil dan basofil (terjadi penurunan) hari ke-8 pasca laparotomi medianus bila dibandingkan dengan hari ke-0 untuk ketiga kelompok perlakuan. Hal ini mengindikasikan bahwa tubuh bereaksi terhadap adanya perlukaan dan adanya benda asing (benang jahit).
Secara makroskopis pengamatan makroskopis luka jahitan kulit yang diamati hari ke-0, ke-4 dan ke-8 menunjukan telah terjadinya proses peradangan yang. menyertai persembuhan luka untuk ketiga kelompok perlakuan.
Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa penjahitan kulit menggunakan benang Cotton dapat digunakan sebagai benang jahit alternatif pengganti Silk dan Cat gut. | id |