Studi tentang infeksi Neospora caninum pada sapi perah di Indonesia

Abstract

Pada dasawarsa antara 1980-1990 pemerintah Indonesia mengimpor sapi perah untuk meningkatkan kualitas dan populasi sapi perah nasional Dalam kurun waktu tersebut di beberapa negara dunia sedang merebak neosporosis, kemungkinan penyakit tersebut juga memiliki peluang masuk ke Indonesia bersama ternak yang diimpor. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan data seroprevalensi neosporosis dan untuk melihat sebarannya pada sapi perah yang ada di Indonesia. Studi dilakukan di sentra peternakan sapi perah Jawa Barat dan Jawa Timur, baik peternakan kecil maupun besar. Data yang digunakan terdiri atas data primer dan sekunder. Studi ini menggunakan 270 sampel serum terdiri atas 193 sampel dari Kabupaten Malang, Jawa Timur, meliputi 17 sampel dari sapi abortus dan 176 sampel dari sapi non abortus, serta 77 sampel dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang meliputi 38 sampel dan sapi abortus dan 39 sampel dari sapi non abortus. Uji statistika lanjutan dilakukan dengan uji selisih dua proporsi yang bertujuan untuk membandingkan proporsi seroprevalensi neosporosis berdasarkan wilayah (Jawa Barat dan Jawa Timur) serta kelompok abortus dan non abortus. Berdasarkan hasil uji serologi dengan teknik ELISA menggunakan Biogal ImmunoComb Neospora caninum kit pada sampel serum dari peternakan di Jawa Barat dan Jawa Timur telah dapat mengindikasikan adanya infeksi Neospora caninum sebagai penyebab abortus pada sapi perah di Indonesia.