Pengaruh Pemberian Stimulansia pada Penyadapan Kopal dengan Metode Sayatan Di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
View/ Open
Date
2005Author
Hidayati, Erna
Santosa, Gunawan
Kartikasari, Rita
Metadata
Show full item recordAbstract
Pohon damar (Agathis loranthifolia Salisb.) cukup produktif, baik ditinjau dari hasil kayu maupun non kayunya. Hasil non kayunya berupa kopal yang diperoleh dari pelukaan kulit batangnya. Kopal merupakan getah yang sudah mengeras setelah berhubungan dengan udara luar, dimana proses pengerasannya dipercepat dengan adanya sinar matahari secara langsung.
Dimasa mendatang kopal cukup memegang peranan penting seiring dengan menurunnya potensi hutan sebagai pemasok kebutuhan kayu sebagai industri kayu. Oleh karena itu dituntut adanya pemanfaatan kopal secara optimal, terutama dalam hal peningkatan produksi dan kualitas.
Meskipun telah banyak dilakukan penelitian tentang perbaikan teknik penyadapan pohon damar untuk meningkatkan hasil getah, akan tetapi sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang optimal. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respon pemberian stimulansia asam sulfat pada berbagai tingkat konsentrasi terhadap produksi kopal hasil penyadapan pohon damar (Agathis loranthifolia Salisb.) dengan menggunakan metode sayatan. Metode sayatan merupakan aplikasi alat sadap sayatan pada pohon karet (Hevea spp). Aplikasi sayatan dilakukan dengan pertimbangan adanya persamaan sumber atau
kandungan getah antara Hevea spp dan Agathis spp yang berada dalam kulit batang.
Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 18 ulangan pada setiap kondisi topografi (datar, sedang, dan curam). Dengan rancangan ini diharapkan mampu mereduksi keragaman di lapangan dan dapat mempertahankan homogenitas pada kondisi topografi.
Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa pada pemberian stimulansia asam sulfat dan kondisi topografi memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap produksi kopal yang dihasilkan dengan tingkat kepercayaan 99%. Pemberian stimulansia asam sulfat 20% menghasilkan kopal yang paling banyak yaitu sebesar 5,61 gram/pohon/hari, sedangkan pemberian stimulansia asam sulfat 5%, 10% dan 15% menghasilkan kopal dengan jumlah yang tidak berbeda nyata. Jika dilihat dari segi topografinya, pada topografi datar menghasilkan kopal yang paling banyak yaitu sebesar 4.58 gram/pohon/hari. Berdasarkan SNI 01-5009.10- 2001 tentang kopal, produksi kopal yang dihasilkan pada konsentrasi 0% dan 5% termasuk ke dalam kualitas utama (ekspor), sedangkan konsentrasi 10%, 15% dan 20% termasuk pada kualitas pertama (lokal). Untuk itu produksi kopal yang dihasilkan oleh konsentrasi 5% merupakan produksi kopal yang paling optimal apabila dibandingkan dengan konsentrasi lainnya.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]