Uji sensitivitas bakteri, Aeromonas sp. terhadap antibiotika
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan, 70% wilayahnya adalah perairan. Potensi yang besar dapat dimanfaatan dalam pembudidayaan ikan. Kendala yang dihadapai adalah adanya penyakit ikan yang disebabkan oleh bakteri. Aeromonas sp. merupakan bakteri yang banyak menyebabkan kematian pada ikan. Pengobatan untuk penyakit ikan banyak digunakan tetapi masih dalam tahap mencoba-coba dengan dosis yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas bakteri Aeromonas sp. terhadap antibiotika kanamisin, streptomisin, oksitetrasiklin dan terramisin. Pengujian ini dilakukan secara in vitro menggunakan 4 antibiotika dengan 5 kali pengenceran pada 16 isolat. Isolat lapang Aeromonas sp. yang diperoleh dari berbagai daerah yaitu Sumedang, Bogor, Jatiluhur, Ciparay, Cipanas, Subang, Saguling dan Blitar. Semua isolat dibuat suspensi dengan kepadatan bakteri sama dengan Mc F II. Zona hambatan dapat dilihat setelah 24 jam dalam suhu kamar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua isolat sensitif terhadap antibiotika dengan pengenceran pertama dan pada pengenceran ketiga sensitivitas antibiotika mulai berkurang. Dosis yang efektif penggunaan antibiotika dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas sp. adalah kanamisin dan streptomisin 100 ppm sedangkan oksitetrasiklin dan terramisin 50 ppm. Isolat Ci Il merupakan isolat yang paling sensitif sampai pada pengenceran kelima terhadap antibiotika oksitetrasiklin, kanamisin dan streptomisin sedangkan IM Sg resisten terhadap penggunaan antibiotika oksitetrasiklin, kanamisin, streptomisin dan terramisin.