Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyanto
dc.contributor.authorCahyawati, Dwi Septi
dc.date.accessioned2023-11-03T06:39:35Z
dc.date.available2023-11-03T06:39:35Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130474
dc.description.abstractFicus callosa Willd. merupakan salah satu jenis pohon yang belum dikenal pemanfaatan dan budi dayanya (lesser known trees species). Kayu F. callosa Willd. berukuran besar dan lurus. Kayunya berguna untuk membuat kano, perumahan sementara dan kayu bakar. Kayu tumbuhan ini digolongkan dalam kelas awet IV dan kelas kuat rendah. Di Filipina, kayu F. callosa Willd. digunakan sebagai bahan pembuatan kapal/kano karena mempunyai ketahanan terhadap penggerek laut. F. callosa Willd. merupakan satu-satunya jenis Ficus yang semasa hidupnya tidak memerlukan inang dan dapat hidup langsung di tanah sejak benihnya berkecambah. Benih F. callosa Willd. dapat dikecambahkan dengan persentase kecambah sebesar 71,13 %, namun perkecambahan benih F. callosa Willd. secara alami sangat jarang ditemukan. Semai F. callosa Willd. besar mempunyai pertumbuhan yang cepat dan daya adaptasi yang tinggi, namun informasi silvikultur tentang F. callosa Willd. tidak banyak diketahui. Percepatan pertumbuhan semai F. callosa Willd. dapat dilakukan dengan perbaikan tempat tumbuh diantaranya dengan inokulasi mikorhiza dan pemberian pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan inokulasi mikorhiza serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan perkembangan semai F. callosa Willd. di persemaian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, pada bulan Nopember 2003 hingga Maret 2004. Parameter yang diamati meliputi tinggi semai, diameter semai, kekokohan semai, jumlah daun, luas daun, berat kering total (BKT), nisbah pucuk akar (NPA), Relative Field Mycorrhizal Dependency (RFMD), persentase kolonisasi mikorhiza dan jumlah spora. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan 2 perlakuan yaitu mikorhiza yaitu tanpa mikorhiza (A0) dan mikorhiza (A1), dan pupuk NPK dengan dosis 0 gram (BO), 0,5 gram (B1); 1 gram (B2); 1,5 gram (B3); dan 2 gram (B4), dengan ulangan setiap perlakuan sebanyak 10. Mikorhiza yang diinokulasikan adalah Glomus aggregatum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikorhiza G. aggregatum belum berpengaruh secara sangat nyata terhadap pertambahan tinggi, kekokohan semai, jumlah daun, luas daun, BKT dan NPA, namun berpengaruh nyata terhadap persentase kolonisasi mikorhiza dan jumlah spora. Inokulasi mikorhiza G. aggregatum menghasilkan pertumbuhan semai F. callosa Willd. yang lebih baik pada semai tanpa cendawan mikorhiza. Inokulasi mikorhiza G. aggregatum menghasilkan kualitas semai terbaik pada semai tanpa inokulasi mikorhiza (AO) yang ditunjukkan dengan Indeks Mutu Bibit (IMB) semai tanpa mikorhiza yang lebih baik daripada semai bermikorhiza. Hal ini disebabkan karena mikorhiza G. aggregatum menggunakan karbohidrat yang ada pada akar semai sehingga pertumbuhan semai terganggu dan menyebabkan pertumbuhan semai yang lebih Jambat dibandingkan kontrol.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcKehutananid
dc.subject.ddcManajemen Hutanid
dc.titlePengaruh mikoriza dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan semai, Ficus callosa Willd. Pangsarid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordMikorizaid
dc.subject.keywordPupuk NPKid
dc.subject.keywordFicus callosaid
dc.subject.keywordWilldid
dc.subject.keywordinokulasi mikorhizaid
dc.subject.keywordsemai F. callosa Willdid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record