dc.description.abstract | Daya dukung hutan sebagai penyangga kehidupan dapat ditingkatkan
dengan tindakan perbaikan kerusakan hutan. Informasi mengenai perubahan
penutupan lahan sangat berguna untuk meminimalisir kerusakan hutan. Informasi
yang cepat dan efisien mengenai perubahan penutupan lahan yaitu memanfaatkan
citra landsat dengan metode penginderan jarak jauh. Tujuan dari penelitian ini
adalah pemetaan perubahan penutupan lahan di BKPH Rejuno, KPH Saradan,
Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dari tahun 1996 sampai dengan
2014. Hasil klasifikasi penutupan lahan pada tahun 1996 – 2014 di BKPH Rejuno
terdiri dari empat kelas penutupan lahan yaitu hutan, badan air, semak belukar,
dan pemukiman. Penutupan lahan pada tahun 2014 terdiri dari hutan (1 494.09
ha), semak belukar (1 261.71 ha), badan air (155.19 ha), dan pemukiman (31.35
ha). Penutupan lahan pada tahun 2013 terdiri dari hutan (1 535.35 ha), semak
belukar (1 220.45 ha), badan air (155.19 ha), dan pemukiman (31.35 ha).
Penutupan lahan pada tahun 2002 terdiri dari hutan (1 520.88 ha), semak belukar
(1 234.92 ha), badan air (155.19 ha), dan pemukiman (31,35 ha). Penutupan lahan
pada tahun 1996 terdiri dari hutan (1 640.67 ha), semak belukar (1 270,32 ha), dan
pemukiman (31.35 ha). Perubahan penutupan lahan hutan pada tahun 1996 – 2014
yaitu mengalami penurunan seluas 146.58 ha. Perubahan penutupan lahan badan
air mengalami peningkatan seluas 155.19 ha. Perubahan penutupan lahan semak
belukar mengalami penuruanan seluas 8.61 ha. Perubahan penutupan lahan pada
pemukiman tidak mengalami perubahan yang signifikan. Analisis penilaian
akurasi yang digunakan adalah kappa accurasy yang diperoleh 93.9% yang
artinya dapat terklasifikasikan dengan baik | id |