Optimasi produksi getah pinus untuk memperoleh jumlah pohom sadapan optimal guna meningkatkan produktivitas penyadapan di RPH Ciawi KPH Bogor
Abstract
Salah satu hasil hutan nonkayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah getah pinus. Gondorukem dan terpentin yang merupakan hasil dari olahan getah pinus sekarang ini banyak dipergunakan dalam industri batik, plastik, sabun, tinta cetak, bahan plitur, dan sebagainya, sedangkan terpentin digunakan sebagai bahan baku pelarut cat. Produksi gondorukem untuk keperluan industri di Indonesia masih kurang, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu diadakan peningkatan produksi getah pinus. Produksi getah pinus ditentukan oleh faktor internal yaitu faktor biologi pohon itu sendiri dan faktor eksternal berupa tindakan dalam pemeliharaan hutan yang berpengaruh terhadap produksi getah baik langsung ataupun tidak langsung. Salah satu aspek eksternal yang berpengaruh ialah tenaga penyadap itu sendiri. Saat ini pihak Perhutani belum dapat membagi areal dan jumlah pohon sadapan secara adil bagi penyadap Pembagiannya berkisar satu sampai lima hektar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pohon sadapan yang optimal yang sebaiknya diberikan kepada penyadap sehingga produktivitas getah pinus dapat dicapai secara optimal.
Penelitian ini dilaksanakan di areal hutan pinus yang termasuk dalam kawasan RPH Ciawi KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Pengamatan dilakukan setiap hari dengan mengikuti aktivitas penyadap dalam melakukan penyadapan getah pinus dari pagi hari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Pengambilan data dilaksanakan selama 3,5 bulan dari bulan Juli sampai Oktober 2002. Jumlah penyadap yang diteliti sebanyak 3 orang dan semuanya merupakan penyadap lokal. Masing-masing penyadap diberi 900 pohon pinus dengan 2 koakan untuk disadap selama 3 hari.
Data-data yang dikumpulkan antara lain waktu kerja penyadapan getah pinus, jumlah stimulansia yang digunakan, jumlah getah pinus yang dihasilkan...
Collections
- UT - Forest Products [2184]