dc.description.abstract | Mengantisipasi kebutuhan pangan yang semakin meningkat akibat peningkatan jumlah penduduk, serta penyempitan lahan-lahan produktif di Pulau Jawa akibat peningkatan jumlah penduduk maka perluasan areal pertanian (ekstensifikasi) perlu diarahkan melalui pemanfaatan lahan-lahan marjinal di luar Jawa untuk pengembangan pertanian berbasis tanaman pangan yang dikaitkan dengan program transmigrasi.
Program ekstensifikasi pertanian dalam pembangunan pertanian diarahkan antara lain pada
pengembangan pertanian lahan basah (rawa) karena dianggap merupakan lahan yang potensial bagi
pengembangan pertanian dan relatif lebih tersedia. Pengembangan lahan gambut sejuta hektar di
Propinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu jawaban alas tantangan kelestarian swasembada
pangan dengan pertimbangan bahwa ditempat tersebut terdapat lahan rawa yang mengelompok dan luasannya lebih dari 3 juta hektar.
Lahan basah merupakan lahan marjinal dan rapuh yang dicirikan oleh keragaman yang tinggi kondisi
fisik, biologis, dan sosial ekonomi. Keragaman sifat tanah merupakan konsekuensi dari faktor letak
bentang alam/lahan, faktor-faktor pembentuk tanah dan tindakan pengelolaan yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. Makin banyak variasi dalam faktor-faktor tersebut, maka makin banyak pula variasi jenis-jenis tanah yang akan terbentuk. | id |