Kemitraan dalam pengelolaan hutan rakyat di Koperasi Wana Lestari Menoreh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Pengembangan hutan rakyat saat ini dilakukan melalui beberapa skema
pemberdayaan, salah satunya melalui program kemitraan. Kemitraan dalam
pengelolaan hutan rakyat memberikan dampak positif baik secara ekonomi maupun
sosial. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengelolaan dan kemitraan hutan
rakyat di Koperasi Wana Lestari Menoreh (KWLM). Responden dalam penelitian ini
berjumlah 1 pengurus dan 120 petani anggota koperasi. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa dalam pengelolaan hutan rakyat pada sub sistem produksi,
22.50% petani melakukan pengaturan jarak tanam dan 72.50% petani melakukan
pemeliharaan mandiri. Sub sistem pengolahan hasil, petani menjual secara langsung
dalam bentuk log, 12.50% petani memanfaatan kayu sebagai bahan bangunan rumah,
sedangkan penggunaan sebagai kayu bakar 13.33% petani. Sub sistem pemasaran,
penjualan kayu ke tengkulak mengunakan sistem borongan dengan taksiran pohon
berdiri, sedangkan penjualan ke KWLM berdasarkan kubikasinya. Selama menjadi
anggota KWLM, terdapat 30.83% petani yang pernah menjual kayu ke tengkulak.
Petani hutan rakyat dan KWLM melakukan kemitraan jangka panjang, yang meliputi
aspek produksi dan pemasaran kayu hutan rakyat. Manfaat yang dirasakan petani
yaitu mendapatkan bibit, premium price, sisa hasil usaha, pengetahuan pengelolaan
hutan, persaudaraan antar petani, kemudahan menjual kayu, serta dapat kesempatan
melakukan simpan pinjam
Collections
- UT - Forest Management [2977]