dc.description.abstract | Bambu Betung (Dendrocalamus asper) merupakan tumbuban endemik, jangkauan tempat tumbulmya luas dan memiliki banyak kegunaan seperti baban bangunan, perabot rumah tangga, rebung dan lain-lain. Jenis ini sudab banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Namun budidaya yang dilakukan secara monokultur mengakibatkan adanya ruang kosong diantara tanaman bambu tersebut, sehingga penggunaan lahannya menjadi tidak optimal. Penanaman tumbuban obat diantara tanaman bambu tersebut merupakan salab satu altematif yang dapat diterapkan dalam rangka mengoptimalkan penggunaan labarmya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarub jarak tanam bambu dan penanaman tanaman sela tumbuhan obat terhadap pertumbuban dan preduktivitas rebung bambu betung. Tahapan penelitian meliputi : persiapan dan pengolahan laban, pembibitan tumbuban obat, penanaman tumbuban obat, pemeliharaan tanaman dan pengamatan. Tumbuban obat yang ditanam di areal tersebut terdiri dari tujub jenis meliputi : kumis kucing, temu lawak, temu item, katuk, kencur, raja gowah dan lengkuas. Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi : pertambaban tinggi rebung, pertambahan diameter rebung, jumlab rebung, dan interaksi masyarakat dengan tanaman bambu. Pengamatan tinggi dan diameter rebung dilakukan setiap hari selama 16 hari pengukuran, sedangkan pengamatan jumlab rebung dilakukan'selama lima bulan dan interaksi masyarakat dengan tanaman bambu dilakukan selama sembilan bulan. Data yang dipereleh kemudian dianalisa secara deskriptif. | id |