Penentuan potensi peningkatan produksi kopi berdasarkan kondisi iklim dan geografis (Studi kasus: Provinsi Jambi dan Lampung)
Abstract
Kopi merupakan komoditas ketiga terbesar yang dikomersilkan di pasar dunia. Tanaman kopi merupakan tanaman yang 90% dibudidayakan oleh masyarakat, sehingga peningkatan produksi tanaman ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat pula.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi peningkatan produksi tanaman kopi di provinsi Lampung, khususnya daerah Astra Ksetra dan Branti Tanjung Karang, serta di provinsi Jambi, khususnya daerah Sebapo dan Palmerah. Pemilihan daerah penelitian merupakan hasil dari peninjauan luas lahan kosong dibandingkan dengan luas lahan yang digunakan untuk perkebunan. Faktor iklim yang diamati adalah curah hujan dan suhu udara. Faktor geografis yang diamati adalah kedalaman dan kelerengan tanah. Perubahan nilai parameter iklim yang signifikan mengakibatkan kesesuaian lahan berubah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penjumlahan parameter.
Hasil penelitian menunjukkan kopi Arabika tidak dapat ditanam pada daerah penelitian karena mendapatkan nilai kelas N yaitu tidak sesuai. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki kelas kesesuaian yang tinggi untuk kopi Robusta dengan nilai kelas S2. Penanaman kopi Robusta pada daerah penelitian akan meningkatkan produksi kopi. Perlakuan saat penanaman juga mempengaruhi produksi kopi. Kopi yang berada di bawah naungan pohon lain memiliki kualitas dan produksi yang lebih baik.