dc.description.abstract | Proses pencucian yang terjadi pada tanah Podsolik menyebabkan unsur- unsur basa tercuci sehingga tanah menjadi masam dan kandungan unsur hara yang diperlukan tanaman rendah. Dengan karakteristik seperti itu, untuk digunakan sebagai lahan pertanian harus dilakukan pemupukan yang tepat. Penggunaan abu terbang dan kotoran sapi diharapkan memberikan hasil yang memuaskan. Hasil analisis sifat kimia abu terbang menunjukkan bahwa abu terbang mengandung unsur-unsur esensial yang dibutuhkan oleh tanaman seperti C, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, dan Zn. Penggunaan kotoran sapi sebagai limbah dari usaha peternakan dapat meningkatkan kadar C-organik, N-total, P tersedia, Ca-dd, dan pH tanah, serta mampu memperbaiki sifat fisik tanah. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian abu terbang, kotoran sapi, dan interaksi antara keduanya terhadap sifat kimia tanah Podsolik Jasinga.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor yaitu: dosis abu terbang ( A * 0 = 0ton / h * a . A * 1 = 5ton / h * a , A * 2 = 10ton / h * a , A * 3 = 15ton / h * a . dan A * 4 = 20ton / h * a ) sebagai faktor pertama dan dosis kotoran sapi (B0-0 ton/ha, B * 1 = 5ton / h * a dan B * 2 = 20 ton/ha) sebagai faktor kedua, Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 45 satuan percobaan. Percobaan dilaksanakan selama 8 minggu dengan mempertahankan kadar air sekitar 75% kapasitas lapang Parameter yang diukur meliputi KTK (NHOAc pH 7), N-total (Kjeldahl), P-tersedia (Bray 1), C- organik (Walkey & Black), pH (pH meter), basa-basa dapat ditukar (NH,Oac pH 7), Al-dd (NKCI), unsur mikro (0,05 N HCI).
Interaksi antara antara dosis abu terbang dan kotoran sapi serta pengaruhnya secara mandiri tidak berbeda nyata terhadap pH tanah, tetapi dari hasil analisis terlihat pengaruh pemberian kotoran sapi berperan lebih besar daripada abu terbang dalam perubahan nilai pH tanah. pH tanah tertinggi dicapai pada perlakuan A4B2 yaitu 4.6. Hasil analisis ragam menunjukkan pengaruh interaksi antara dosis abu terbang dan kotoran sapi terhadap Al-dd dan Cu. Al-dd pada pemberian kotoran sapi pada dosis 10 ton/ha (B1) dan 20 ton/ha (B2) berbeda nyata lebih rendah terhadap kontrol (A0B0). Al-dd terendah didapat pada perlakuan A4B2 yaitu 6.47. Kadar Cu pada perlakuan A3B0, A4B0, A4B1, dan A4B2 berbeda nyata lebih tinggi terhadap kontrol. Hal ini menunjukkan penambahan abu terbang secara mandiri atau dikombinasikan dengan kotoran sapi mampu meningkatkan Cu tanah
Kandungan C-organik, N-total, P tersedia, K-dd, Na-dd, Fe, dan Mn hanya dipengaruhi oleh dosis kotoran sapi. Kandungan C-organik, P tersedia, K-dd, Fe, dan Mn pada pemberian dosis 10 ton/ha (B1) dan 20 ton/ha (B2), berbeda nyata lebih tinggi dari kontrol. Pada N-total, hanya pemberian dosis 20 ton/ha saja yang memberikan pengaruh yang nyata. Pada Na-dd, pemberian dosis 10 ton/ha (B1) dan 20 ton/ha (B2) berbeda nyata lebih tinggi dengan kontrol, tetapi antara kedua dosis tersebut tidak berbeda nyata.
KTK hanya dipengaruhi oleh pemberian dosis abu terbang. Setiap peningkatan dosis abu terbang, KTK meningkat pula. Ca dapat ditukar tidak dipengaruhi oleh interaksi antara abu terbang dan kotoran sapi, tetapi hanya dipengaruhi oleh abu terbang. Secara umum setiap pemberian dosis abu terbang berbeda nyata lebih tinggi terhadap kontrol. Sementara itu, pemberian dosis abu terbang dan kotoran sapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap Zn tanah. | id |