Pemberian ekstrak bawang merah,liquinox Start, NAA, Rootone-F untuk aklimatisasi stek mini pule pandak (Rauvolfia serpentina Benth.) hasil kultur in vitro
Abstract
Pule pandak (Rauvolfia serpentina Benth.) merupakan salah satu jenis tumbuhan langka dari famili Apocynaceae yang mengandung senyawa alkaloid dan banyak digunakan masyarakat sebagai bahan obat diantaranya obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, disentri dan kurang nafsu makan. Salah satu usaha untuk menyelamatkan pule pandak dari kepunahan adalah dengan kegiatan konservasi ex-situ. Penelitian aklimatisasi stek mini pule pandak dilakukan untuk menjawab salah satu permasalahan yang muncul setelah perbanyakan dengan teknik kultur jaringan. Penelitian dilakukan pada 26 Februari - 21 Mei 2007 di rumah kaca Pusat
Konservasi Ex-Situ Tumbuhan Obat Hutan Tropika, Laboratorium Konservasi
Tumbuhan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bahan tanaman yang digunakan adalah stek
mini pule pandak hasil kultur in vitro. Bahan perlakuan berupa ekstrak bawang
merah 200 ml/1, liquinox start 2 mV/L, NAA 2 mg/l, rootone-F dan gabungan NAA
2 mg/l dengan rootone-F. Semua perlakuan dicampur juga dengan larutan
hyponex hijau 2 g/l kecuali rootone-F, yang diberikan pada saat perendaman stek
dan perawatan. Media tanam berupa campuran arang sekam, pasir dan kompos
(1:1:1). Pengamatan dilakukan terhadap seluruh unit contoh yang ditanam,
meliputi: persentase peluang hidup, persentase stek berakar, panjang akar,
pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun dan perubahan warna
daun. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan Percobaan Satu
Faktor (Single Factor Experiments) dengan metode Rancangan Acak Lengkap
(Completely Randomize Design)