Show simple item record

dc.contributor.authorSepta, Arie Fajar
dc.date.accessioned2010-05-05T12:43:00Z
dc.date.available2010-05-05T12:43:00Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12911
dc.description.abstractPelaksanaan magang ditikberatkan pada pengenalan kegiatan proses produksi di perusahaan tempat magang beserta aspek-aspek penting penunjangnya. Tujuan dati kegiatan magang ini adalah untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme mahasiswa di dalam memahami dan menghayati proses keIja di industri pengolahan kayu (mebel) secara nyata. Pengujian perekat adalaIl aspek kajian khusus yang merupakan bagian dati kegiatan magang untuk mengetahui kualitas kayu laminasi yang menggunakan perekat altematif. Magang diawali dengan pengenaIan proses produksi yang teIjadi di perusahaan tempat magang. PengenaIan proses produksi dilakukan dengan mengadakan observasi langsung pada tiap-tiap bagian keIja dati tahapan-tahapan produksi. Perekat yang digunakan untuk pengujian perekat adaIaIl jenis Polyvinyl Acetat (PVAc) dengan merek Rectavit 225 dan Casco 3390. Kayu yang dipergunakan untuk pembuatan kayu laminasi adalah Nyatoh dan Meranti. Bentuk dan ukuran contoh uji kayu laminasi berpedoman pada Japanese Industrial Standar (flS K 6804 - 1994). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Blok (RAE) dalam faktorial 2><3 dan analisis data menggunakan sidik ragam. Alat yang digunakan untuk menguji keteguhan rekat adaIah Universal Testing Machine. Secara umum urutan proses pengolahan kayu yang teIjadi adaIah sebagai berikut : (1) Penyiapan bahan baku, (2) Penyiapan komponen produk, (3) Perakitan, (4) Penyelesaian akhir dan (5) Pengemasan. Proses lain yang tak kaIah penting adaIah pengembangan produk yang meliputi kegiatan perancangan produk, pengendaIian knalitas, industrial dan product engineering. Permasalahau global yang teIjadi pada perusahaan beberapa tahun terakhir yaitu menyangkut langkanya baIlan baku kayu berkualitas tinggi. Hal itu memaksa perusahaan untuk menggunakan bahan baku kayu yang berkualitas rendah atau kayu yang belum dikenal. Kualitas rendah yang dimaksud berkaitan deugan sifat fisik, mekanis dan pengeIjaan yang tidak memenuhi standar bahan baku kayu. Perekat sebagai salah satu bahan baku utama pada industri perkayuan (mebel) mempunyai peranau penting daIam kelancaran jaIaunya proses produksi. Krisis moneter membawa dampak semakiu mahaInya harga perekat, sedangkan kebutuhan perekat terus meningkat seiring meningkatuya kapasitas produksi. Kedua hal tersebut merupakan alasan perusahaan meucari produseu perekat lain untuk mendapatkan perekat altenatif. Untuk mengetahui kuaIitas perekat altematif maka perusaIlaan melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap perekat tersebut. Salah satu cara pengujian secara kuantitatif yang dapat digunakan adaIah melalui uji keteguhan rekat.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleIntroduksi Penggunaan Perekat Alternatif Untuk Kayu Laminasi (Studi Kasus daIam Program Magang di PT. Hadinata Brothers & Co Cibinong, Bogor)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record