Show simple item record

dc.contributor.advisorArifiantini, Iis
dc.contributor.authorGraha, Nydya
dc.date.accessioned2023-10-27T01:32:24Z
dc.date.available2023-10-27T01:32:24Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128832
dc.description.abstractInseminasi buatan (IB) adalah pernasukan sel-sel kelamin jantan ke dalarn saluran kelamin betina rnenggunakan alat-alat buatan rnanusia. Salah satu faktor yang rnenentukan keberhasilan IB adalah kualitas semen yang digunakan (Webb 2004). Untuk mempertahankan daya hidup spermatozoa in vitro dan mengoptimalkan semen pada saat IB dibutuhkan bahan pengencer yang baik. Seperti diketahui bahwa jenis pengencer semen sangat bervariasi dan masingmasing memilki keistimewaan (Paulenz et al. 2002). Dengan adanya berbagai jenis bahan pengencer, maka pertanyaan yang selalu muncul adalah pengencer semen manakah yang paling baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas berbagai bahan pengencer antara tris raffinosa endapan (TS), tris fruktosa kuning telur (TF) dan pengencer komersil lecithin kacang kedelai (A) terhadap longivitas dan pemulihan spermatozoa setelah pembekuan (recovery rate). Semen dikoleksi dari tiga ekor sapi Friesian holstein (FH) jantan sebanyak 18 ejakulat menggunakan vagina buatan. Ejakulat tersebut dievaluasi dan diencerkan dengan pengencer TS, TF dan A. Kemudian semen dikemas menggunakan straw minitub dengan konsentrasi 25 juta sel spermatozoa/0.3 ml. Straw diekuilibrasi pada suhu 4 °C, kemudian dibekukan dalam uap N2 cair selama 15 menit dan disimpan dalam kontainer nitrogen cair (-196 °C). Setelah 24 jam penyimpanan, semen dithawing pada suhu 37 °C selama 30 detik, kemudian semen diinkubasi dalarn water bath (37 °C) selama 9 jam untuk mengevaluasi longivitas dan recovery rate (RR). V ariabel kualitas yang diamati adalah sperma motil pasca thawing. Hasil penelitian menunjukkan longivitas spermatozoa pasca thawing pada bahan pengencer A (6 jam) sangat berbeda nyata lebih lama dibandingkan kedua pengencer yang lain (P<0.0 1 ), sedangkan antara pengencer TF dan TS memiliki longivitas yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Recovery rate spermatozoa pada pengencer A ( 69.56% ) lebih tinggi dari pada pengencer TS ( 63.48%) dan TF (59.40%). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengencer A mempunyai longivitas dan RR terbaik dibandingkan pengencer TS dan TF pada semen beku sapi FH.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSapiid
dc.subject.ddcSemen bekuid
dc.subject.ddcThawingid
dc.titleRecovery Rate dan Longivitas Pasca Thawing Semen Beku Sapi FH (Friesian holstein) menggunakan berbagai Bahan Pengencerid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record