Show simple item record

dc.contributor.advisorAchjadi, R. Kurnia
dc.contributor.authorMartarika, Roki
dc.date.accessioned2023-10-27T01:30:19Z
dc.date.available2023-10-27T01:30:19Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128827
dc.description.abstractPengembangan kawasan peternakan adalah pengembangan hamparan suatu kawasan peternakan yang sudah ada dan bertujuan untuk memenuhi keinginan tertentu. Pengembangan kawasan peternakan di Propinsi Kalimantan pada tahun 2001 diarahkan kepada pengembangan kawasan ternak ruminansia khususnya ternak sapi, dalam rangka mendukung program swasembada sapi potong. Dalam upaya mendukung kegiatan tersebut pada tahun 2001 telah direncanakan untuk melaksanakan kegiatan penataan penyebaran ternak pemerintah, penghapusan ternak pemerintah, inventarisasi kebun hijauan pakan ternak, identifikasi padang pengembalaan, perbaikan padang pengembalaan dilahan kritis, penyusunan rencana detail padang pengembalaan dan penyusunan buku pengembangan kawasan peternakan. Dengan bertambah banyaknya permintaan masyarakat untuk rnengawinkan sapinya dengan cara IB (inseminasi buatan), maka dibutuhkan semen beku yang· banyak untuk melakukan IB. Untuk mencukupi kebutuhan semen untuk daerah Kalimantan Selatan maka dikeluarkan Perda Kalsel no 21 Thn 2001 tgl 8 November 2001, yaitu pendirian BIB-D (Balai Inseminasi Buatan Daerah) yang berlokasi di Banjarbaru. Diharapkan BIB Daerah ini dapat memproduksi semen beku untuk memenuhi kebutuhan daerah di Kalimantan Selatan dengan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat jenis/breed. Studi kasus mengenai Program Inseminasi Buatan Dalam Mendukung Kecukupan (Swasembada) Daging 2005 di Propinsi Kalimantan Selatan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan program IB dalam meningkatkan produktivitas dan populasi sapi potong dalam mendukung kecukupan (swasembada) daging 2005 di Kalimantan Selatan. Untuk memenuhi permintaan daging yang terus meningkat dari tahun ketahun, maka diperlukan penyediaan daging sapi sesuai dengan distribusi permintaan masyarakat dimana kebutuhan akan daging ini masih belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negri, sehingga pemerintah melakukan import daging sapi berkualitas tinggi dalam jumlah tertentu. Berdasarkan hat tersebut, dalam rangka menciptakan usaha swasembada daging, maka pemerintah melakukan pengembangan sumber daya temak untuk meningkatkan angka kelahiran, dan perbaikan mutu sapi potong, yang dioperasionalkan dalam pelaksanaan kegiaran inseminasi buatan (IB). Di Propinsi Kalimantan Selatan IB (inseminasi buatan) sudah dimulai sejak tahun 1979, clan hingga saat ini telah berkembang diseluruh Kabupaten/Kota kecuali Banjarmasin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcInseminasi buatanid
dc.subject.ddcDagingid
dc.titleProgram Inseminasi Buatan dalam Mendukung Kecukupan (Swasembada) Daging 2005 di Propinsi Kalimantan Sclatan (Studi Kasus di Wilayah Propinsi Kalimantan Sclatan).id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record