Pengaruh Formulasi Belimbing Wuluh, Molasses, dan Garam pada Performa, Fungsi Hati, dan Ginjal Ayam Pedaging

Abstract

Antibiotik pemacu pertumbuhan (AGP) telah menjadi masalah yang memprihatinkan pada unggas, sebagian besar karena risiko resistansi antimikrob, dan penggunaannya telah dibatasi di beberapa negara. Banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan alternatif yang lebih aman. Salah satu alternatif yang dapat dieksplorasi lebih lanjut adalah penggunaan tanaman herbal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keamanan dan pengaruh formulasi Averrhoa Bilimbi L, molases, dan garam melalui beberapa parameter, yaitu hematologi, SGOT, SGPT, ureum, kadar kreatinin, dan bobot organ pada ayam broiler. Sebanyak 216 ekor ayam broiler dibagi menjadi 9 perlakuan dan diulang dua kali (12 ekor ayam broiler untuk setiap pengulangan). Penelitian dilakukan dengan memberikan berbagai variasi bentuk dan konsentrasi formulasi. Formulasi merupakan kombinasi Belimbing Wuluh, Mollases (5%), dan Garam (2%) (BWMG). Kombinasi BWMG diberikan melalui air minum. Kelompok perlakuan terdiri atas kontrol jus, kontrol infus, jus 7,5%, jus 15%, jus 30%, infus 7,5%, infus 15%, infus 30%, dan AGP (bacitracin). Hasil penelitian membuktikan bahwa formulasi tersebut meningkatkan kesehatan dan performa ayam broiler. Sediaan jus 15% merupakan konsentrasi yang paling efektif di antara perlakuan lainnya. Kelompok ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dibanding perlakuan kontrol dan tidak ada perbedaan yang signifikan dibanding perlakuan AGP. Berdasarkan hasil data bobot organ, gambaran darah, fungsi hati, dan ginjal menunjukkan bahwa semua formulasi aman digunakan.