Produksi kedelai di Jawa Timur sampai tahun 1990
View/ Open
Date
1987Author
Masyrofie
Kuntjoro
Sugianto, Tjahjadi
Soeharjo, A
Metadata
Show full item recordAbstract
Jawa Timur merupakan di sentra produksi Kedele Indonesia. Selama lima tahun dari tahun 1976-1980, kontribusi Jawa Timur terhadap total produksi Indonesia tercatat rata- rata sebesar 55 persen. Walaupun produktivitas kedele di Jawa Timur dari tahun ke tahun meningkat, keadaannya masih lebih rendah dari potensi produksinya, apalagi dengan hasil lembaga eksperimen.
Penelitian ini bertujuan (a) mengetahui faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap perkembangan produktivitas kedele di Jawa Timur mulai tahun 1969-1985, (b) mengetahui kemungkinan produksi kedele di Jawa Timur sampai tahun 1990, melalui pendugaan produktivitas, dan (C) mempelajari Kemungkinan usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangka peningkatan produksi kedele di Jawa Timur sampai tahun 1990.
Data yang digunakan merupakan data berkala mulai tahun 1969-1985 yang bersumber dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Dolog Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Timur, Kantor Statistik dan Kantor Perwakilan Pupuk Pusri Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) pada periode tahun 1969-1976 dengan i penyuluh setiap 801 hektar areal kedele, penambahan i penyuluh setiap 1000 hektar areal kedele ternyata menunjukkan pengaruhnya yang nyata terhadap peningkatan produktivitas sebesar 0,77 kuintal/hektar, sedang pada periode tahun 1977-1985 dengan i penyuluh setiap 180 hektar areal kedele. Hal ini berarti bahwa sebaiknya untuk kebutuhan penyuluh tersebut dengan perimbangan 1 penyuluh untuk setiap 180 hektar tanaman kedele dalam rangka alih teknologi kepada petani, (b) rasio harga kedele terhadap pupuk pada periode tahun 1969-1976 sebesar 1, 9226 + 0,6719 menunjukkan pengaruhnya yang tidak nyata terhadap penurunan produktivitas harga Pada 3, 8767 sebesar 0, 27 kuintal/hektar, apabila rasio kedele terhadap harga pupuk ditingkatkan satu satuan. periode tahun 1977-1985 dengan rata-rata rasio sebesar + 0, 8914 menunjukkan pengaruhnya yang nyata terhadap peningkatan produktivitas sebesar 0, 22 kuintal/hektar, apabila rasio tersebut ditambah satu satuan. Hal memberikan informasi masih perlunya rasio harga ini kedele terhadap harga pupuk tersebut ditingkatkan, (c) pada periode tahun 1969-1976 dengan rata-rata curah hujan 1.899, 11 ± 420, 62 mm/tahun, menunjukkan pengaruhnya yang nyata terhadap peningkatan produktivitas sebesar 0,001 kuintal/hektar. Pada periode tahun 1977-1985 dengan curah hujan rata-rata 1. 791, 43 334, 29 mm/tahun, ternyata penambahan 1000 mm/tahun menunjukkan pengaruhnya yang tidak nyata terhadap peningkatan produktivitas sebesar 0, 3 kuintal/hektar. Hal ini memberikan informasi bahwa curah hujan yang ada pada periode tahun 1969- 1976 masih kurang untuk tanaman kedele, apalagi pada periode. tahun 1977-1985, (d) total produksi kedele tahun 1990 diduga sebesar 401.398 ton, minimal 293,376 ton, dan maksimal 509.421 ton. Total produksi ini Jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1985, menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 8, 33 persen, atau rata-rata meningkat sebesar 1,67 persen/tahun. Peningkatan ini berasal dari peningkatan produktivitas rata-rata sebesar 1, 21 persen/tahun dan peningkatan luas areal 0, 92 persen/tahun. ...
Collections
- MT - Economic and Management [2883]