Show simple item record

dc.contributor.advisorBudiarti, Sri
dc.contributor.advisorDarusman, Huda Shalahudin
dc.contributor.advisorSurya, Maryati
dc.contributor.authorPurwaningtyas, Yoggi Ramadhani
dc.date.accessioned2023-10-25T15:53:58Z
dc.date.available2023-10-25T15:53:58Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128534
dc.description.abstractInfeksi Human papillomavirus (HPV) diketahui sebagai penyebab kanker serviks yaitu salah satu kanker paling mematikan yang mengancam kesehatan wanita dengan menempati peringkat keempat di dunia. Infeksi virus HPV meyebabkan pertumbuhan abnormal pada jaringan serviks atau leher rahim, tidak adanya gejala yang muncul ketika terjadi penyebaran infeksi sering disebut sebagai silent killer atau pembunuh dalam diam. Kanker serviks menyebabkan sekitar 604.000 kasus serta 342.000 kematian pada tahun 2020. Tingginya kasus yang disebabkan oleh kanker serviks diperlukan penyediaan antigen fungsional yang dapat dikembangkan dan memproduksi bahan uji diagnostik terhadap antibodi anti- HPV. Kultur sel HeLa adalah inang untuk replikasi, Sel HeLa yang diturunkan dari jaringan adenokarsinoma serviks digunakan untuk perbanyakan virus dan ditumbuhkan dalam medium pertumbuhan (Dulbecco's Modified Eagle's Medium) lengkap dengan FBS 10% dan penicillin streptomycin diinkubasi pada suhu 37°C CO2 5%, isolasi virus dilakukan dengan memecah membran sel menggunakan Sonicator 3000MP Ultrasonic Homogenizer kemudian dilakukan pemekatan virus dengan ultrasentrifugasi fixed-angle rotor Ti90. Pemurnian protein virus dilakukan dengan teknik kromatografi kolom menggunakan beads Sephadex G-100 dan identifikasi menggunakan teknik PCR dengan primer MY09/MY11 dan SDSPAGE. Validasi terhadap hasil reaktivitas protein HPV sebagai antigen terhadap sampel antibodi manusia dan Non-Human Primate (NHP) menggunakan western blot dan ELISA. Sel HeLa dikulturkan pada P8 dengan tipe pertumbuhan monolayer dan termasuk kedalam jenis epitel. Teridentifikasinya virus HPV terlihat pita pada ukuran sekitar 450 bp yang merupakan wilayah gen L1. Protein HPV menunjukkan adanya reaktivitas dengan menangkap antibodi anti-HPV dengan berat molekul 18 kDa pada protein E6 yang terdeteksi oleh serum vaksinasi, 10.5 kDa pada protein E4 oleh serum NHP positif virus 1, serta 73 kDa pada protein E1 oleh serum NHP positif virus 2. Uji ELISA menunjukkan serum vaksinasi memperoleh nilai OD sebesar 0.089 dan 0.090, sampel tidak vaksinasi memperoleh nilai OD 0.063 dan 0.057, pada sampel NHP positif virus 1 memperoleh niai OD 0.015 dan 0.011, sedangkan pada sampel NHP positif virus 2 memperoleh nilai OD 0.020 dan 0.008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa protein HPV sebagai antigen dapat dikenali oleh antibodi manusia dan NHP sehingga dapat digunakan sebagai uji diagnostik dini.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBiotechnologyid
dc.titleIsolasi dan Karakterisasi Antigen Human papillomavirus (HPV) asal Sel HeLa ATCC-CCL2.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCervical cancerid
dc.subject.keywordCulture cellsid
dc.subject.keyworddiagnostic testid
dc.subject.keywordHuman paillomavirusid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record