Efisiensi pemanfaatan radiasi surya tanaman tomat varietas tora IPB pada sistem budidaya hidroponik bertingkat

Abstract

Tomat varietas Tora IPB merupakan tomat non hibrida yang dikembangkan oleh IPB. Tora IPB memiliki umur panen 46-61 hari setelah tanam dengan potensi produksi yang tinggi dan cocok ditanam didataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kerapatan tiang penyangga bedeng terhadap total biomassa tanaman tomat pada sistem hidroponik DFT (Deep Flow Technique) bertingkat. Penelitian kerapatan penyangga bedeng perlu dilakukan untuk mendapatkan efisien pemanfaatan lahan dengan tetap mempertahankan hasil produksi yang tinggi. Tanaman tomat ditanam menggunakan sistem budidaya hidroponik bertingkat dan datar dengan tiga kerapatan penyangga bedeng dengan sudut 30˚, 60˚, dan 180˚. Semakin kecil sudut, semakin besar kerapatan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan tanaman yang ditanam pada sudut 30˚ memiliki tinggi tanaman yang lebih tinggi dengan jumlah daun yang lebih sedikit dan sudut 180˚ memiliki tinggi tanaman yang lebih rendah dengan jumlah daun yang lebih banyak, sedangkan sudut 60˚ berada diantara kedua perlakuan tersebut. Total radiasi di atas permukaan tajuk tanaman selama penelitian sebesar 1942 MJ/m2 dengan suhu rata-rata harian 25.1 ˚C dan kelembaban 62% serta curah hujan total 502 mm. Radiasi intersepsi pada tanaman perlakuan 30˚ sebesar 14 MJ/m2 per hari dan 60˚ sebesar 13 MJ/m2 per hari serta 180˚ sebesar 11 MJ/m2 per hari. Efisiensi pemanfaatan radiasi yang diperoleh selama penelitian adalah perlakuan 30˚ sebesar 1.7 g/MJ, 60˚ sebesar 1.8 g/MJ dan 180˚ sebesar 1.9 g/MJ. Total hasil panen setiap perlakuan yaitu sudut 30˚ sebesar 12 kg/m2 lahan, 60˚ sebesar 9 kg/m2 lahan, dan 180˚ sebesar 5.4 kg/m2 lahan. Penanaman dengan sistem budidaya hidroponik bertingkat dengan sudut 30˚ lebih cocok untuk meningkatkan biomassa tanaman tomat dengan tetap mempertahankan tingginya hasil produksi.